🖋𝓔𝓷𝓭

5K 327 24
                                    




Menunggu terlalu lama tidak akan pernah menjadi masalah, sudah hampir setengah tahun terlewati dan Chenle masih akan terus setia menanti Jisung datang menjemputnya.

Perceraian Jisung dan Karina kelihatannya tidak mudah. Tapi ketika semua itu sedang terjadi Chenle berusaha menulikan telinganya, ia tidak mau mendengar apa-apa lagi tentang Jisung dan Karina. Chenle hanya tidak ingin kecewa bila mendengar kerumitan perpisahan mereka. Yang dilakukannya sekarang hanya terus berharap dan berdoa agar semuanya dimudahkan.

Chenle membiarkan semuanya mengalir, tapi ia harap alirannya lebih deras dan cepat. Ia tau akan banyak tudingan miring yang ditujukan kepadanya setelah ini. Zhong Chenle, laki-laki yang selalu memperlihatkan betapa terhormatnya dia selama ini ternyata merebut suami orang.

Untuk kebahagiaan terkadang kita memang perlu menginjak orang lain, satu tahun sudah cukup bagi Chenle yang tidak tau apa-apa harus menanggung semuanya.

Sekarang saatnya yang bersalah yang menerima akibatnya dan Chenle akan bertindak egois untuk dirinya sendiri, memiliki Jisung seutuhnya. Hanya dirinya dan Jisung dalam kehidupan mereka berdua dimasa mendatang apapun bentuknya.

Ia beruntung Jisung selalu bersamanya sekarang, beruntung bisa merasakan kembali kasih sayang Jisung, beruntung karena Jisung tidak pernah meninggalkannya lagi. Chenle beruntung memiliki Jisung dan merasa kasihan kepada Karina karena sudah menyia-nyiakan laki-laki itu.

Sebenarnya Chenle juga sangat berterima kasih atas perlakuan Karina kepadanya, karena pada akhirnya dia dan Jisung bisa bersatu.

Seperti saat ini, Chenle sedang memandangi Jisung yang lagi-lagi datang membawa tas berisi pakaiannya ke flat Chenle. Setengah tahun dan Jisung selalu menghabiskan banyak uang untuk bolak-balik antara Korea dan London, setidaknya tiga kali dalam sebulan. Ini yang keempat kalinya dibulan ini dan sepertinya jadwal kunjungannya akan bertambah lagi.

"Kenapa kau tidak sekalian pindah saja, Jisung-ssi." Chenle berkata sinis sambil bertolak pinggang menghadang Jisung untuk masuk ke pintu flatnya.

"Aku tau kau punya banyak uang, tapi kenapa sangat suka menghabiskan uang untuk hal yang tidak berguna seperti ini?"

Jisung menatap wajah Chenle sejenak lalu melempar tas yang berisi pakaiannya ke dalam flat melewati kepala Chenle. Hal itu sukses membuat Chenle mendelik. Bagaimana bila tas itu menimpa sesuatu yang berharga? Bagaimana bila tadi kepalanya kena?

"Harusnya kau minta izin dulu. Ini
flatku!" ujar Chenle kesal.

"Diamlah, aku sedang tidak ingin dimarahi hari ini." Jisung berbisik mesra. Kedua tangannya melingkar dipinggang Chenle lalu mendorongnya masuk dari pintu flat. Ia mencium bibir Chenle penuh kerinduan, kebahagiaan dan masih banyak lagi.

Chenle sempat membulatkan bola matanya dan mendorong Jisung menjauhi wajahnya, ia membuang wajahnya ke arah lain.

"Aku harus pergi bekerja. Jika tidak, Jae-hyung bisa menahan gajiku bulan depan."

"Aku yang akan menggajimu."

Hanya itu kata-kata yang keluar dari bibirnya karena Jisung kembali memeluk Chenle semakin erat, membenamkan wajahnya ke leher Chenle dan menggiring Chenle untuk berbaring di sofa.

Pintu flat tertutup dengan sendirinya setelah mereka menjauh dari sana dan terkunci secara otomatis. Chenle berusaha melawan, ia masih ingin bicara.

"Aku tidak akan. mmm. menerima. uangmu.. mmmh.. sebelum kita. menikah. emmph." Desah Chenle disela ciuman Jisung yang sudah menaklukkannya dipagi hari seperti sekarang ini. Jisung tidak menjawab dengan sepatah katapun, dan pada akhirnya menjawab setelah ia melepaskan bibir Jisung dari bibirnya.

𝐇𝐔𝐒𝐁𝐀𝐍𝐃 [Jichen/Chenji Ver] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang