'Hallo kenapa Ra?' tanya seseorang dalam telpon.
"Melo gue besok pulang!" teriak Vara besemangat.
Melofy yang mendapatkan teriakan dari Vara pun menjauhkan ponsel dari telinganya. 'Buset kenceng banget teriakannya,' ucap Melofy pelan dengan tangan yang satunya mengelus telinga.
"Gue kangen banget sama lo, besok kita ketemu gak mau tau pokoknya." lanjut Vara.
'Gak usah teriak-teriak juga kali, emang nya gue congean sampe lo harus teriak-teriak segala,' kesal Melofy.
"Sory Melo gue terlalu besemangat karna besok udah balik ke sana," Melofy berdecak kesal.
'Semangat sih semangat tapi lo bisa buat gue ke dokter telinga ya kalo teriak-teriak lewat telpon' protes Melofy yang dibalas kikikan oleh Vara.
'Nyengir lo ya, btw lo cemen banget sih baru 2 minggu gak ketemu gue udah kangen aja,' ledek Melofy.
Merasa dirinya diledek Vara pun berdecak kesal. "Ya udah kalo gitu besok-besok gue gak akan ngagenin lo lagi,"
'Ngambek'
"Gak! gue gak ngambek,"
'Ya udah kalo gitu gue besok ke apartemen lo, gue tunggu lo disana,'
"Oke, eh besok orangtua gue juga ikut ke sini," jelas Vara.
'Haah ngapain?, tante Nina sama om Agra mau tinggal bareng lo juga di apart?' tanya Melofy.
"Iya nih" jawab Vara bohong.
'Eh lo serius dong'
"Gak deng becanda" Vara tertawa kencang.
'Demi ya lo Ra, jadi manusia nyebelin banget,' Vara yang mendengar itu semakin tertawa kencang, jika saja mereka saat ini sedang bersama pasti Vara akan digelitiki sampai memohon ampun oleh Melofy.
"Bentar Melo gue engap banget capek ketawa," ucap Vara sambil mengatur nafasnya.
'Padahal gak ada yang lucu tapi lo malah ketawa, aneh banget gue sama lo,'
"Biarin."
'Btw orangtua lo mau apa ikut ke sini?' tanya Melofy penasaran.
"Nganterin gue,"
'Nganterin? Apaan sih yang jelas kalo ngomong,' Vara berdecak.
"Gue mau pindah dari apart!"
'haah kok bisa? Lo gak bisa bayar sewa apartemen lo apa?' Vara kesal dengan pertanyaan Melofy.
"Sembarangan ye lo kalo ngomong!" jawab Vara ngegas.
Jika saja Melofy ada didekatnya mungkin Vara sudah habis mengelitiki Melofy.
"Gue kan beli bukan sewa mana ada gak bisa bayar!" sewot Vara.
'Terus lo kenapa pindah?'
"Orangtua gue khawatir kalo gue tinggal sendiri jadi gue dititipin ke temen mereka,"
'Namanya juga lo anak satu-satunya jadi malum aja kalo orangtua lo khawatir,'
"Udah ah gue tutup telponnya, mau beres-beres, pokonya besok kita ketemu gue mau meluk lo sampe lo sesek nafas terus mati deh, bye Melo." Melofy berdecak sebal.
'Dasar psychopath,'
"Gak peduli!" teriak Vara sambil tertawa lalu mematikan pangilan telfonnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VAVA [Vano & Vara]
Teen FictionMemiliki teman kecil dan sudah tidak bertemu selama bertahun-tahun lalu saat dipertemukan kembali malah harus satu atap. VAVA | [Vano & Vara] Penasaran? Langsung baca aja lah😤 Starting: 15 MEI 2021 End: - all pict from pinterest:D