VAVA | 03

189 44 3
                                    

Vano mengetuk pintu ruangan Direktur lalu memasuki ruangan tersebut. Ruangan itu milik papi nya.

"Pi," panggil Vano. Jhony yang merasa terpanggil menoleh lalu menyimpan berkas-berkas yang sebelumnya tengah ia baca.

"Kenapa?"

Vano mendudukan dirinya di sofa yang ada di ruangan papinya.

"Aku ditawarin jadi Dosen Pembimbing di kampusnya Vara." jelas Vano antusias.

"Bagus dong, terus kamu terima?"

Vano mengangguk. "Iya lah pasti Vano terima," Jhony memicingkan matanya curiga. "Jangan-jangan kamu terima karna Vara kuliah disana? Hayo ngaku, jangan tipu-tipu papi," selidik Jhony.

Vano tersenyum lalu menaik turunkan alisnya.

"Apaan tuh artinya, naik turunin alis, sok ganteng banget," Vano mendengus sebal.

"Vano emang ganteng kali,"

"Iya lah ganteng, orang bapaknya aja, sebelas duabelas sama Lee Min Ho Aktor Korea kesukaan mami kamu," ucap Jhony dengan narsisnya.

"Dih pede banget,"

"Harus dong, udah ah balik ke topik semula, jadi bener kan kamu terima tawarannya karna Vara kuliah disana," Vano mengangguk semangat.

"Udah keliwat bucin emang kamu sama Vara, pantesan bertahun-tahun ngejomblo, taunya masih aja suka sama Vara, padahal katanya banyak yang antri sama kamu," ucap Jhony sambil menggelengkan kepalanya.

Vano tercengang dengan bahasa gaul yang diucapkan Jhony, dari mana dia tau 2 bahasa gaul itu, pasal nya Jhony itu tipe orang yang lebih banyak bersahabat dengan buku dan kertas-kertas ilmu pengetahuan dari pada dengan ponsel, Jhony juga bisa dibilang bapak-bapak yang sedikit kuno, jadi dari mana Jhony tau itu, pikir Vano.

"Dari mana papi tau bahasa gaul bucin sama ngejomblo?" tanya Vano penasaran, dan kemarin-kemarin Erika yang tau bahasa gaul lalu lihat sekarang Jhony pun tau bahasa gaul anak jaman sekarang.

"Papi di guruin mami kamu, mami kadang-kadang ajarin papi bahasa-bahasa gaul jaman sekarang, kata mami sih biar bisa kaya mami, mami kan mami-mami jaman now, nah kalo papi, papi-papi zaman now." jelas Jhony santai.

Vano semakin dibuat tercengang. Saat mendengar Erika lah yang sudah mengurui Jhony, sepertinya ibu-ibu seperti Erika bukan lah ide yang bagus jika diberi ponsel, apalagi jika sampai bermain facebook bisa termakan hoax nanti Erika.

"Pi kayanya ponsel mami harus diumpetin deh," Jhony menatap heran.

"Kenapa diumpetin?"

"Ibu-ibu kaya mami gak bagus kalo dikasih ponsel," Jhony semakin menatap heran Vano.

"Gak bagus kenapa?" tanyanya lagi.

"Ahh pokoknya gak bagus,"

"Apaan sih kamu Vano ngomong tuh yang jelas, lagian mami kamu keren bisa ajarin papi banyak bahasa gaul. Papi jadi berasa lebih mudah 20 tahun," Vano mendengus.

"Semejak mami suka Korea-Koreaan papi juga jadi berasa kaya Aktor Korea, soalnya tiap 1 minggu 3 kali papi di maskerin, dikasih banyak skincare sama mami, jadi glowing deh muka papi, kaya Aktor Korea yang ganteng-ganteng itu," lanjut Jhony.

"Padahal gak ada hubungannya umpetin ponsel mami sama Aktor Korea yang ganteng-ganteng itu, tapi papi malah ngehubungin itu jadi nya gak nyambung" gumam Vano acuh.

"Haah kamu ngomong apa gak kedengeran?" tanya Jhony.

Vano tersenyum sambil menggeleng. "Gak Vano gak ada ngomong apa-apa. Eh tapi iya deh papi sekarang udah kaya kembaran sama Aktor Korea yang ganteng-ganteng itu," Ujar Vano terpaksa. Jhony tersenyum bangga.

VAVA [Vano & Vara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang