Vano kembali memasuki ruangan Pasien VVIP ¦ 04 dengan setelan jas Dokter yang melekat di tubuh nya.
Kali ini ia menemui Yena karna Yena yang memaksanya untuk datang, dan juga pada pagi ini memang jadwalnya ia memeriksa Yena.
"Pagi" sapa Vano dengan tubuh yang dibungkukkan.
"Pagi Dok" balas papi Yena.
Sementara mami Yena hanya membalas dengan senyuman.
"Pagi Vano" kali ini gadis cantik dan imut itu yang membalas sapaan Vano dengan senyum ceria yang terukir di bibirnya, Yena.
Vano tersenyum.
"Saya ijin periksa Yena" kedua orangtua Yena mengangguk.
"Hari ini ada keluhan apa Yena?" tanya Vano sambil memeriksa Yena.
Yena tak menjawab ia hanya asyik menatap lekat wajah Vano yang tampan.
Menyadari hal itu Vano menjentikan jari nya di depan wajah Yena.
Yena tersadar, "Eh iya kamu tanya apa tadi?".
"Hari ini ada keluhan apa?" Yena menggeleng pelan.
"Bener gak ada?" tanya Vano memastikan.
Yena mengangguk.
"Gimana Dokter Vano?" Vano menoleh pada kedua orangtua Yena.
"Hasil pemeriksaan bagus, semuanya baik, Yena hari ini bisa pulang" balas Vano.
Kedua orangtua Yena saling menatap lalu tersenyum.
"Ah terimakasih Dokter" Vano mengangguk lalu ia kembali menatap Yena yang kini sudah tersenyum lebar padanya.
"Kamu bisa pulang tapi tetep harus jaga kesehatan jangan buat diri kamu drop lagi ya," Yena mengangguk.
Vano kembali melihat ke arah orangtua Yena.
"Ah iya, setiap satu bulan sekali Yena harus kontrol ke sini"
"Baik Dok"
"Kalo gitu saya permisi ada Pasien lain yang harus saya periksa" pamit Vano pada orangtua Yena.
"Aku pergi periksa Pasien aku yang lain ya" kali ini Vano bicara pada Yena.
"Sebelum pulang ke rumah, aku mau pergi jalan ke taman sama kamu boleh?"
"Boleh nanti aku dateng ke sini," Vano mengelus pelan surai Yena.
"Nanti siang ya, sekarang aku harus periksa pasien aku yang lain dulu" Yena mengangguk.
"Aku pergi dulu kalo gitu"
Vano keluar dari ruangan Yena lalu pergi keruangan lainnya untuk memeriksa pasien-pasiennya yang lain.
"Ini ruangan terakhir sus?" suster yang sedari tadi menemani Vano berkeliling untuk memeriksa Pasien-pasienya pun mangangguk.
Setelah selesai memeriksa pasien terakhirnya Vano memutuskan untuk pergi ke ruangannya.
"Sus saya ingin istirahat diruangan saya, jadi suster bisa kembali" suster itupun mengangguk. Sebelum pergi meninggalkan Vano susuter itu membungkukan tubuhnya dengan sopan lalu pergi meninggalkan Vano.
Vano masuk kedalam ruanganya, lalu mendudukan dirinya dikursi dan meregangkan otot-otot tubuhnya yang sedikit pegal.
"Capek" gumamnya lalu Vano mengeluarkan ponselnya dari saku celana.
Vano membuka galeri yang terdapat banyak sekali foto Vara sedari Vara kecil hingga sekarang.
Vano menatap salah satu foto Vara diponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VAVA [Vano & Vara]
Teen FictionMemiliki teman kecil dan sudah tidak bertemu selama bertahun-tahun lalu saat dipertemukan kembali malah harus satu atap. VAVA | [Vano & Vara] Penasaran? Langsung baca aja lah😤 Starting: 15 MEI 2021 End: - all pict from pinterest:D