VAVA | 11

105 26 16
                                    

"Hai Ra" Vara menoleh ke sumber suara dan tersenyum manis.

"Aku boleh duduk disini?" Vara mengangguk antusias.

Eric mendudukan dirinya dikursi dengan Vara yang tengah menatap lurus kedepan.

"Kamu gak usah tanya-tanya kaya gitu Eric, langsung duduk aja, kaya sama siapa," ucap Vara sambil terkekeh pelan, melihat itu Eric pun ikut terkekeh.

"Gak enak dong masa langsung duduk gitu aja" Vara menatap Eric sambil tersenyum.

"Kamu emang orang baik Eric," tanpa sepengetahuan Vara, Eric tersenyum miring.

"Tapi kok temen-temen yang lain pada bilang kamu itu orang jahat? Mereka suruh aku hati-hati sama kamu sama temen kamu juga" Vara menatap polos wajah tampan Eric.

"Jangan dengerin kata orang Vara, mungkin mereka iri aja sama kamu, karna cuma kamu yang berhasil buat aku langsung suka waktu pertama kali liat kamu, terus kamu tau sendirikan kalo aku ini populer, jadi banyak cewek yang suka sama aku, tapi aku tolak mereka semua dan dengan jelas aku tunjukin perasaan suka aku ke kamu, nah mungkin karna itu orang-orang selalu ngomongin yang enggak-enggak tentang aku" Vara membekap mulutnya tak percaya dengan pernyataan Eric yang menyukainya sejak pertama kali mereka bertemu, melihat itu Eric mengacak surai Vara dengan gemas.

"Kenapa kamu gak tau?" dengan masih membekap mulutnya Vara menggeleng pelan.

"Sebenernya aku juga ngiranya kamu suka aku, soalnya kamu bener-bener tunjukin banget rasa suka kamu, terus kamu suka berlaku manis, tapi aku gak mau geer dulu, jadi aku suka nyangkal kalo kamu itu sebenernya gak suka aku"

"Mulai hari ini jangan nyangkal itu semua, karna emang kenyataannya aku suka kamu," Vara mengangguk sambil tersipu malu.

"Kamu?"

"Aku?" tanya Vara bingung.

"Iya kamu, perasaan kamu ke aku gimana?" Vara kembali tersipu malu lalu kepalanya ditundukan.

"Aku juga suka," ucap Vara pelan.

"Apa? Gak kedengeran Vara" Vara menatap Eric lalu mengangguk.

"Aku juga suka kamu Eric"

"Kalo gitu kita pacaran ya!" Vara membulatkan matanya terkejut, tapi setelah itu ia tersenyum dan mengangguk.

Eric tersenyum senang.

"Selama kita deket aku takut banget kamu keburu pacaran sama orang lain, sejak kamu masuk sekolah ini, cowok-cowok disini gak pernah absen buat ngomongin kecantikan kamu, makanya aku takut"

"Sekarang aku udah sama kamu, jadi kamu gak usah takut lagi" Vara meraih sebelah tangan Eric untuk ia gengam sambil dirinya tersenyum manis.

Kejadian itu kejadian yang seharusnya tidak Vara ingat kembali malah dengan tiba-tiba terputar dikepalanya membuat dirinya ingat kembali dengan kenangan yang seharusnya manis dan menyenangkan .

Vara menyimpan pulpennya dengan kasar karna sebelumnya ia tengah mengerjakan tugas kampus, lalu ia langsung memukul kepalanya dengan berutal.

"Gak kenapa harus ke inget lagi," Vara menepuk-nepuk pipinya dengan keras.

"Ra lupain Ra jangan terus keinget, jangan buat diri lo kaya dulu,"

Setelah 3 hari yang lalu bertemu Eric, orang yang membuatnya terjabak dalam keterpurkan. Vara jadi terus teringat dengan kejadian-kejadian yang tidak seharusnya ia ingat.

VAVA [Vano & Vara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang