Pelangi Senja
Oleh: ArgiNarun•
[] Puisi x Romance []
•••
Dalam perjalanannya pulang, Tara memikirkan banyak hal mengapa Arya menyimpannya sendiri. Ia yakin, Fany pasti tidak tahu juga tentang penyakit itu. Dan kini, Tara merasa seluruh bagian dadanya kosong tapi menyakitkan. Ia tidak ingin kehilangan Arya. Tapi, Arya tidak tahu akan hal tersebut. "BODOH! KENAPA AKU TIDAK MENGATAKANNYA?" Dan ya, Tara baru ingat ketika ia akan sampai rumah bahwa ia tidak jadi mengatakan apa yang ingin ia katakan.
Setidaknya kini Tara akui, ia memang sedikit pelupa. Dan kini, ia akui, ia begitu pelupa dan bodohnya ia tidak sedikitpun ingat ketika masih di rumah Arya. Meskipun keduanya baru saja berbincang tentang banyak hal. Termasuk tentang satu sama lain. "Hah... Besok aku ke sana lagi sajalah, aduh... Bodohnya..." Gumamnya merutuki nasibnya sendiri yang cukup buruk itu.
"Tara? Lama banget ngantarnya, cieee, ngapain tuh?" Sang Bunda rupanya sudah menanti-nanti di dapur ketika Tara masuk ke rumah tanpa mengucap salam. "Eh, Bunda, hehe, itu... Arya mengajak Tara makan, Arya bilang... Dia tidak bisa menghabiskan sendiri," Sang Bunda tertawa, "Tak usah malu-malu Tara, biasanya juga kamu tidak punya malu,"
"Ih, Bunda! Tara balik ke kamar ya Nda," Tara segera naik ke kamarnya dan menutup rapat kamarnya. Sejenak, ia hanya diam menatap seisi kamarnya. Perasaannya pundung. Ia tidak ingin Arya menyerah. Tapi siapa yang Arya sukai? Siapa yang Arya maksud? "Hah... Aku harus apa..." Tara menyandarkan tubuhnya ke tembok. Sejenak, pandangannya kosong dan bayangannya terbang menuju alam mimpi.
-Pelangi Senja-
"Tara? Oh, kenapa ke sini?" Tara datang ke kelas Arya saat jam pulang sekolah tiba. "Kamu tadi mimisan lagi. Iya kan?" Arya terdiam. "Kamu tidak memberi tahu siapapun tentang itu?" Tara menghela nafas, "Arya, orang tuamu, masih lama di luar sana?" Arya mengangguk pelan. "Aku ingin mengajakmu ke sebuah tempat. Kau mau ikut?" Arya mengangguk lagi, kini ia berani menatap Tara tepat di matanya.
"Bagus, ayo," Tara berjalan duluan. Arya segera menyusul di belakangnya. Keduanya berjalan bersama menuju tempat parkir sepedah dalam diam. Bahkan perjalanan mereka hanya sunyi. Hingga tiba di sebuah tempat. Sepi, lebih seperti hutan dan bukit kecil terdekat dengan kota. "Duduklah disini Arya," Tara menepuk tempat kosong di sampingnya. Arya berjalan perlahan mendekat. Menatap Tara yang sudah duduk dengan tenang di tempatnya.
"Arya, kamu suka senja?" Arya mengangguk, "Bagus, indah... Iya kan?" Tara tersenyum manis, "Ya, sangat bagus," Tara melepas tasnya dan memangku tasnya. Arya menatap lurus ke arah kota dan perhutanan, senja akan segera tiba. "Arya, kamu suka pelangi?" Arya mengangguk lagi. "Arya, kamu menyembunyikan rahasia lain kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gempita Shastra
General FictionSELAMAT DATANG di GEMPITA SHASTRA! Gempita Shastra adalah salah satu mahakarya dari anggota Black Pandora Club. Di sini kalian akan menemukan banyak cerita pendek dengan genre yang beragam. Mulai dari manis pahitnya romance, thriller yang menegangka...