I Accidentally Summoned A Demon
Oleh jeonmaisvu•
[] Fantasy - Romance []
IKEA rutin menjadi destinasi opsi terbaik untuk Mama. Salah satu peritel furnitur untuk rumah tangga dari Swedia tersebut belakangan ini menjadi eminen di kalangan para ibu rumah tangga. Mama termasuk salah satu dari ribuan individu yang mengejar aksesoris dan desain distingtif tersebut.Secara impulsif, netra menyipit, kening mengerut, dan surai alis menyatu tatkala Mama melansir kami harus menemaninya bertolak diri ke toko tersebut - lagi. Beberapa kuantitas sekon terlewat, namun aku dan Lincoln tak bergeming, mempertahankan status stagnan dalam tandu berayun di balkoni rumah. Kakak lelakiku bahkan mengerang kesal, desau jengkel terlepas dari libium.
"Lagi?" protesku. Aku merenyuk di bawah tatapan tajam Mama. Wanita setengah abad itu tidak terlihat tua sama sekali. Kerap kami dibandingkan sebagai kakak dan adik yang terlihat similar. Entah aku harus merasa bangga untuk Mama, atau merasa tersinggung bagi diriku sendiri.
"Tentu saja. Aku membutuhkan duvan baru untuk kamar Leo."
Leo bukan manusia. Dia anjing baru kami. Seekor anak anjing berjenis Welsh Corgi. Entah sejak kapan titel anak anjing mendapat hak istimewa kamar pribadi yang membutuhkan sebuah duvan, namun ternyata di dalam keluarga ini, rasisme terhadap fauna tidak dapat ditoleransi. Jika anak manusia mendapat kamar privat, maka Welsh Corgi pun berwenang.
Lincoln tidak membuang napas. Pria itu sudah lebih dulu meraih kunci mobil dan melaju ke arah garasi, tak berusaha membuka argumentasi dengan Mama. Aku mengikutinya dengan lunglai.
Tidak membutuhkan waktu lama bagi kami tiba di Third Avenue, Manhattan. Depot Ikea yang baru aktif dibuka tersebut sudah lengang sebab jam yang sudah mulai memasuki masa markah dirubah menjadi closed. Aku menyeret penopang tubuh bersama Lincoln di sebelahku, menggerutu bagaimana Mama memiliki adiksi belanja dan terkena hipnosis furnitur Ikea.
Koridor Ikea yang bersih dan rak-rak tinggi menyambutku begitu pintu terbuka. Aromatik vanila serta wewangian Oakmoss tercium kuat. Pupil segera menelusuri berbagai varietas aparatus rumah. Heran, aku berdecak tak mengerti. Bagaimana juga orang bisa nyaman dan menyukai belanja di toko ini? Melihat dari nama barang yang sangat alien, aku bahkan tidak kapabel dalam melafalkan setiap hurufnya. Aku mengerti ini mungkin strategi pemasaran dengan menggunakan label ekslusif, tapi tetap saja.
NORRVIKEN? Aku bahkan tidak ingin menatap rangkaian hurut tersebut dan melakukan sebuah percobaan menyedihkan untuk mengejanya. ? Apa itu semacam sinkronisasi antara Gorila dan Drakula? Pupil terasa bergejolak saat menemukan label yang lain, . Aku menggeleng tak percaya.
Merasa sudah cukup lama berkelana bak insan imbesil di tengah lorong Ikea, aku akhirnya memutuskan untuk mencari Mama dan Lincoln. Tapak kaki meresonasi ke seluruh penjuru koridor, menimbulkan kesan aneh dan sedikit mengerikan. Aku berdeham, membuat suara dan aktivitas untuk mengalihkan atensi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gempita Shastra
Fiksi UmumSELAMAT DATANG di GEMPITA SHASTRA! Gempita Shastra adalah salah satu mahakarya dari anggota Black Pandora Club. Di sini kalian akan menemukan banyak cerita pendek dengan genre yang beragam. Mulai dari manis pahitnya romance, thriller yang menegangka...