"untung kita udah duluan sampai ya," ujar sojung yang diangguki oleh kun.
saat ini mereka berada di restoran pilihan sojung. beberapa menit setelah mereka sampai, hujan turun tanpa aba-aba.
"tahun ini aneh ya, musim panas tapi sering hujan," kata kun.
"iya juga, seumur hidup baru kali ini aku rasain hujan di musim panas," sojung menyetujui. "yah palingan cuma sekedar hujan yang singgah pas musim panas."
kun mengangguk kecil.
"kakak mau pesan apa?""aku jadi mau sundubu jjigae, kalau kamu apa?"
"disini terkenal dengan makanan haejangguk kan? saya mau coba pesan itu aja," kata kun. "kakak mau apalagi?"
"eh jangan banyak-banyak, aku gak enak sama kamu," tolak sojung.
"gak apa-apa kali kak," balas kun.
"terserah kamu aja deh," sojung menghela napas, rasanya dia seperti preman yang sedang memoroti uang kun.
setelah menunggu beberapa menit, makanan yang mereka pesan datang satu per satu. dimulai dari makanan sojung.
"selamat makan."
"selamat makan, kak."
mereka mulai menyantap makanan yang ada. ternyata memang pantas restoran ini terkenal dengan haejangguk nya, rasanya sangat enak. kun approved.
"oh ya, kakak tinggal dimana? jauh dari sini gak?" tanya kun.
"lumayan, harus naik kereta bawah tanah atau taksi," jawab sojung sambil tetap menyantap makanannya.
"harusnya kakak minta saya jemput. ah nanti saya harus antar kakak pulang balik."
"jangan, gak apa-apa kok."
"bahaya kak perempuan sendirian malam-malam gini," ucap kun, menatap sojung serius.
"ei aku udah biasa, lagian disekitaran rumahku biasanya ramai kok. aman kun aman, dijamin," sojung meyakinkan. "kamu percaya sama aku kan?"
"iya saya percaya sama kakak," kun menghela napas berat. "yang saya gak percaya itu orang asing disekitaran kakak."
"makasih udah khawatir," sojung tersenyum. "tapi beneran gak apa-apa kok."
"yaudahlah. tapi kalau ada apa-apa kakak harus kabarin saya segera."
"iya kuuun iyaa," sojung tertawa kecil. "tumben kamu khawatir sama aku hmm?"
"sebenarnya saya selalu khawatir sama kakak, cuma kan malu kalau harus dibilang," ucap kun. "lagian kalau mau bilang pun kakak sering hilang."
"aku? sering hilang?" ulang sojung, merasa heran. "kapan?"
"perlu saya sebutin satu-satu?"
"eh gak usah deh kayaknya iya aku sering ilang-ilangan hehe."
kun hanya membalas dengan tawa kecil.
"makasihhh traktirannyaaa!" seru sojung, terlihat sangat sangat bahagia.
"sama-sama kak," kun ikut tersenyum senang. "kakak mau langsung pulang?"
"iya nih takutnya hujan lagi," jawab sojung. sekarang hujannya sudah tak sederas tadi, hanya hujan rintik-rintik.
"yakin gak mau saya antar?" tawar kun sekali lagi.
"gak usah kun, yakin."
"kalau gitu naik taksi aja."
"lebih seru naik kereta."
"tapi lebih aman naik taksi, kak."
"kuunnnn."
"kak."
"kereta kereta kereta!"
"yaudah," kun menghela napas. "saya temenin sampe kakak masuk kereta deh."
"oke ayooo!"
kun tersenyum saat melihat sojung yang penuh semangat hari ini. awal-awal bertemu sojung sering menampilkan wajah sedih, tapi sekarang sojung sudah lebih banyak berwajah ceria.
"kak," panggil kun.
"ya kenapa?" sojung membalikkan badannya.
kun menjulurkan tangannya ke arah sojung tanpa berkata apapun.
"kenapa kun?"
"gak mau gandengan lagi? masih dingin loh kak."
sojung mendadak beku, lalu melirik kun malu-malu.
"m-mau," sojung menunduk.
"hahaha sini-sini."

KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Summer Rain
FanfictionDia hanya sekedar singgah, seperti hujan di musim panas.