kun terus memikirkan pertanyaan yang winwin lontarkan hari itu di tempat latihan. tentang perasaan kun pada kim sojung, suka atau bukan.
sejujurnya aneh kalau kun meng-iya-kan pertanyaan itu, ada beberapa alasan. pertama, kun bukan tipe orang yang mudah suka pada lawan jenis. kedua, kun dan sojung baru kenal satu sama lain dan baru beberapa kali bertemu. ketiga, kalaupun kun suka dia sudah gagal sebelum bertempur.
sojung kan sudah punya orang yang disukainya.
tapi kun juga tidak bisa mengatakan 'tidak', karena dia juga tidak membenci sojung. kun suka pada sojung, tapi masih dalam batas antar teman. kun pikir begitu.
"kun? kuuunnn!" akhirnya sojung menaikkan nada suaranya agar pria dihadapannya ini tersadar dari lamunannya.
"eh iya?" kun terkejut, pastinya. "kenapa? ada apa?"
"kamu hari ini kok melamun terus sih? ada masalah?" tanya sojung, terlihat khawatir. "kamu bisa cerita ke aku kok. sebisa mungkin aku bantu, atau setidaknya kamu gak perlu pendam masalah sendirian."
"enggak kak, gak ada apa-apa kok. saya baik-baik aja," jawab kun sambil tersenyum kecil.
"beneran?" sojung terlihat ragu.
"iya beneran, gak ada masalah apapun kok."
"oke kalau kamu bilang gitu," ujar sojung, lalu kembali mengamati kun yang sedang mengerjakan tugasnya.
"kakak gak ada tugas? masih kuliah kan?" tanya kun tiba-tiba.
"hem aku masih kuliah kok, lagi cuti aja," jawab sojung sekenanya.
sepertinya sojung tidak ingin membahas itu lebih jauh lagi dan kun menyadarinya. jadinya kun memilih diam dan mengerjakan tugasnya.
"aku lihat-lihat buku dulu ya," ucap sojung dan berdiri. kun mengangguk.
sojung berjalan menyusuri rak-rak buku random, kebetulan dia masuk di rak buku bagian penyakit dalam.
"haduh memangnya penyakit ini bisa sembuh?" gumam sojung saat melihat-lihat buku yang ada disana.
"kun."
mendengar itu sojung langsung mengintip dari balik rak, mencari tau siapa pemilik suara yang memanggil kun. suaranya seperti suara wanita.
dan ternyata benar, ada seorang wanita berambut sepinggang menghampiri meja kun. sojung menghela napas dan mengambil salah satu buku yang ada disana. lalu pergi.
"oh.. yerin?" sahut kun, begitu mendengar ada yang memanggilnya.
"iya hai, kita ketemu lagi," sapa yerin. "boleh duduk di sini?"
"boleh kok," kun mempersilahkan.
"sendirian?" tanya yerin sembari menaruh buku-buku dan tasnya di meja.
"enggak, bareng temen. tapi lagi liat-liat buku sih, baru aja pergi tadi."
"oh gitu, aku gak ganggu kan ya? kalau ganggu aku pindah meja deh," kata yerin, sungkan.
"eh enggak ganggu kok. kalian bisa kenalan sekalian nanti, dia juga cewek."
"hm oke deh."
mereka berdua lalu lanjut mengerjakan tugas masing-masing, tidak ada yang saling bicara lagi. setelah hampir setengah jam, yerin duluan beristirahat dan disusul kun.
"temen kamu mana kun? kok gak balik-balik?" tanya yerin, setelah sadar kalau mereka masih berdua di meja yang sama.
"ah iya juga ya, mungkin pulang duluan. orangnya memang suka muncul sama hilang tiba-tiba," kata kun.
"kayaknya kamu udah biasa ya," ucap yerin, kun mengangguk kecil sambil tertawa.
kun sudah sampai di rumah setelah selesai praktek hari ini. berita baiknya, hari ini adalah hari terakhir praktek, kun senang bukan main. berita buruknya, tugas yang harus dikumpul besok lupa kun kerjakan.
"ah padahal capek banget," keluh kun sambil membuka laptopnya, mencari daftar tugasnya. "sial padahal tugas untuk minggu depan malah udah selesai, arrrgghhh."
deadline nya jam 10 pagi, sepertinya masih sempat kun kerjakan besok. tugasnya sudah hampir selesai, tinggal menyalin materi yang sudah kun kumpulkan. tapi tetap saja banyak.
"udahlah tidur aja."
"kun? masih hidup kan?"
kun sudah datang ke perpustakaan sejak jam 8 pagi, tapi ternyata kun lebih capek dari yang dia kira. semalam dia memang tertidur lelap, tapi pasti terbangun tiap 3 jam.
lalu secara tidak sengaja kun bertemu dengan sojung pagi ini.
"kakak kok kesini lagi?" tanya kun, suaranya kecil dan lesu. sojung jadi kasihan.
"kemarin aku pinjam buku tapi lupa konfirmasi, jadi hari ini mau balikkin," jawab sojung. "tapi kamu kecapekan gini ngapain ke perpus? harusnya istirahat aja di rumah."
"gak bisa kak, tugasnya belum selesai, jam 10 harus kumpul," ucap kun lemas.
"bisa aku bantu gak? kamu istirahat aja," ujar sojung.
"maaf ya kak, aku minta tolong. tinggal salin isi web yang udah aku tandain ke file namanya 'tugas baru'."
"oke oke jangan ngomong lagi tidur aja. biar aku selesaiin," kata sojung lalu mengelus rambut kun sekilas.
mata kun yang sudah semakin berat membuat kun tidak bisa menyahuti perkataan sojung lagi. dia hanya bisa menutup mata dan tersenyum kecil.
ah, kun suka sojung yang baik hati seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Summer Rain
Fiksi PenggemarDia hanya sekedar singgah, seperti hujan di musim panas.