☔menang

36 6 0
                                    

"wah, tampil?"

"iya, kompetisi dance gitu. bisa?"

saat ini, kun sedang bersama yerin di supermarket sekitaran kampus mereka. tempat mereka bertemu untuk yang kedua kalinya dan berakhir menjadi lebih dekat.

kun menawari yerin untuk menonton penampilan dancenya bersama teman-temannya besok. hitung-hitung menambah orang yang akan memberi semangat pada kelompok mereka.

"jam berapa?" tanya yerin.

"jam 9 malam," jawab kun setelah menyeruput mie cupnya. "atau mau sekalian pergi bareng?"

"gak usah," tolak yerin. "aku juga belum pasti bisa atau enggak, soalnya besok mau ke rumah sakit juga."

"ahh gitu ya," ucap kun. "temen kamu yang lagi di rawat itu... namanya kim sowon bukan?"

"eh?" yerin tampak sedikit terkejut, namun kemudian mengangguk kecil. "iya. kamu tau dari gosip-gosip yang beredar ya."

"ya bisa dibilang gitu sih, temen yang ngasih tau," kata kun. "tapi, kalau boleh tau kim sowon sakit apa? udah lama dirawatnya?"

"iya udah lama," nada suara yerin berubah, diikuti ekspresinya yang mendadak murung. "untuk masalah sakitnya, maaf aku gak bisa bilang."

"maaf udah ngungkit masalah itu," kun merasa bersalah. "gak apa-apa kalau nanti kamu gak bisa dateng."

"iya, tapi aku bakal coba usahain dateng kok," balas yerin sambil tersenyum.

rasa bersalah kun semakin dalam saat melihat senyum tulus pada wajah yerin.










"hai heewon, kamu dateng lagi," sapa kun begitu melihat teman dekat yangyang, heewon.

"halo kak kun, apa kabar?" balas heewon sopan.

"dih sok baik lo, pencitraan," ejek yangyang, lalu dipukuli oleh heewon.

"hari ini aku ajak temen-temen SMA buat dukung kalian tampil. jangan kaget ya kalau pas kalian tampil teriakannya bakal jadi yang paling keras," ujar heewon bersemangat.

"loh lo gak bilang tentang itu? berarti temen sekelas kita dong?!" tanya yangyang panik.

"iya temen sekelas kita," heewon mengangguk. "sengaja, kalo gue bilang ke lo pasti nanti lo gak izinin."

"gila lo ya."

berakhirlah heewon dan yangyang bertengkar, yah meskipun ini hal yang wajar kalau mereka berdua bertemu.

"udahan dulu prahara rumah tangganya, mending cari tempat duduk aja heewon buruan," kata ten memisahkan yangyang dan heewon.

"rumah tangga apaan rumah pertengkaran mah iya," sahut lucas.

"diem, macem lo enggak aja," xiaojun mendorong bahu lucas.

"yaudah kalau gitu aku duluan ya kakak-kakak, dadah!" heewon melambaikan tangannya dan berlalu pergi.

"dasar cewek satu itu. argh malu banget sial kalau mereka beneran nonton," keluh yangyang.

"gak apa dong. misalnya lo debut jadi idol bukan cuma temen sekelas lo yang bakal liat, temen lo dari tk sampe kuliah bakal nontonin lo joget," ujar winwin santai.

"diem bang, biarin gue depresi dulu."


acara selesai. seperti yang heewon katakan, saat kelompok kun yang tampil muncul teriakan yang paling kencang diantara teriakan untuk para peserta lainnya. padahal yang berteriak hanya 3 orang wanita 20 tahunan.

tapi berkat itu, kum dan yang lainnya menjadi lebih bersemangat dan berhasil mendapat juara 2. seperti biasanya.

"gue selalu bersyukur kita juara 2 terus sih tapi KAPAN JUARA SATUNYAAA!" teriak hendery, antara senang dan frustasi.

"gue juga yakin ini koreografi udah yang paling mantep dibanding dance kita sebelumnya," sambung yangyang.

"mungkin juri ceweknya naksir cowok di grup juara 1 kali," sahut ten, langsung ditertawai lainnya.

"yaudah buruan bagi duitt, gue mau kencan bentar lagi," ucap lucas, semua orang yang ada disana langsung kompak menatapnya.

"yuqi?" tanya hendery, lucas mengangguk.

"laahh kata lo selamanya bakal jadi temen sejati doang sama dia," kata xiaojun, menyindir.

"ya emangnya gak boleh kencan sama temen? masa lo pada gak pernah kencan sama emak sendiri?" ujar lucas.

"ada aja lo alesan," sahut kun. "udah gue hitung, nih jatah kalian."

semuanya buru-buru berdiri menghadap kun. setelah selesai dibagi rata, mereka pamit pulang. trio 99 pulang bersama ten, yangyang ikut dengan heewon dan teman-temannya. sedangkan kun sendirian.

rasanya kun ingin memberitahu kemenangannya ini pada sojung dan mentraktir wanita itu makanan enak. tapi lagi-lagi, sojung tak dapat dijumpai setelah malam mereka 'kencan'.

"kun!"

saat kun hendak memanggil taksi, muncul yerin dengan nafas ngos-ngosan dan wajah memerah.

"maaf banget.. hosh hosh aku... baru sempet dateng.. hah hah sekarang," ucap yerin terbata-bata.

"loh yerin?" kun sedikit terkejut. "makasih udah dateng tapi acaranya udah selesai."

"hah? udah selesai?" ulang yerin. "aahh maaf banget kun."

"gak apa kok, kamu kan habis dari rumah sakit juga," balas kun. "keadaan kim sowon gimana?"

"tadi kak sowon sempet drop banget makanya aku telat, maaf."

"gak usah minta maaf lagi lah, gapapa kok," kun tersenyum. "kelompok kami menang, dapet hadiah. mau makan? ditraktir nih."

"serius? selamat kun," ucap yerin tersenyum. "gak usah repot-repot gak apa-apa kok. mending kamu traktir pacar kamu aja."

"maunya sih gitu tapi gak punya pacar, haha."

"oh ya? kirain," kata yerin. "kalau hari ini aku gak bisa, sekarang mau balik ke rumah sakit lagi. rencananya aku kesini mau ngedukung kamu sebentar terus langsung balik."

"ah yaudah, kalau gitu kapan kamu luang?" tanya kun.

"eh? yaaa.." yerin mendadak gugup. "gak bisa dipastiin juga sih."

"kalau luang hubungin ya, kita makan bareng," kata kun. "oh ya kita belum tukeran nomor."

"iya juga," ucap yerin.

setelah itu mereka berdua saling menukar nomor ponsel.

"em yang masalah makan bareng, cuma kita berdua?" tanya yerin, hati-hati.

"enggak kok," jawab kun, lalu tersenyum. "ada satu orang lagi yang bakalan gabung. semoga aja dia gak hilang-hilangan lagi kayak sekarang."

tanpa sadar, hujan rintik-rintik perlahan turun.

[2] Summer RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang