☔kencan

29 7 2
                                    

"beneran terima kasih banyak ya kak," ucap kun sambil sedikit membungkuk.

jam 9 lewat 58 menit kun mengumpulkan tugasnya secara online, 2 menit sebelum aksesnya ditutup. berkat bantuan sojung, kun bisa mengumpulkan tugasnya hari ini.

"santai aja kun, lagian kamu juga sering bantu aku kan," balas sojung. "kamu mau kemana lagi hari ini?"

"nanti ada kelas siang kak, sekarang saya mau kumpul sama temen sejurusan dulu," kata kun. "em nanti malam kakak ada waktu gak?"

"aku mah selalu ada waktu luang, memangnya kenapa?"

"saya mau traktir makan malam. tempatnya terserah kakak maunya dimana, sebagai bentuk rasa terima kasih udah bantuin saya," ujar kun, agak malu-malu.

"gak usah ah kamu kan juga ada praktek, nanti pasti pulangnya larut dan capek," tolak sojung.

"praktek hari terakhir semalem kok kak, jadi malam ini dan seterusnya saya bisa santai-santai," kata kun. "gimana kak?"

"yaudah deh, boleh."

"oke!" kun tersenyum senang. "kakak mau saya jemput atau gimana?"

"gak, enggak usah jemput. kita janjian aja mau ketemuan dimana," kata sojung. "kamu maunya dimana?"

"terserah kakak aja, saya ngikut kemana pun."

"eh aku juga gak tau, hmm di perpus aja?"

"perpus dekat kampus saya? hm boleh."

"oke ya, jam 8 kamu udah harus ada disana!"

"siap kak!"



kun datang lebih awal, sekitar 20 menit lebih cepat. dengan mengenakan baju kemeja biru tua, kun duduk di bangku sekitaran perpustakaan. ada banyak pasangan muda-mudi di jalanan, kun baru sadar kalau malam ini adalah malam minggu.

hm jadi terasa seperti kencan.

"ei mikir apa sih gue!" kun menepuk pipinya agar sadar lalu menggelengkan kepalanya. rasanya kun jadi malu bertingkah aneh sendirian.

"eh kun?"

suara itu membuat kun mendongak. ada sojung, dengan rok pendek biru tua yang senada dengan kemeja kun. ah kun ingat, pertama kali bertemu dengannya, sojung juga mengenakan rok itu.

"kakak kok cepet banget datangnya?" tanya kun, langsung berdiri.

"aku takut telat eh rupanya kecepetan ya," jawab sojung. "atau malah tepat waktu."

"hahaha yaudah yang penting kita udah ketemu. jadi, mau kemana?"

"jalan-jalan dulu yuk," ajak sojung.

mereka berdua lalu bergabung dengan para pasangan yang sedang berjalan bersama juga. bedanya orang-orang bergandengan sedangkan mereka tidak.

ingat kan, daerah sini punya pemandangan yang lumayan indah dan banyak yang menjual jajanan. jadinya ramai, apalagi sekarang malam minggu.

"seru banget ya keluar malam-malam begini," ucap sojung sambil memandang langit malam.

"memangnya kakak gak keluar pas malam?"

"jarang, jarang banget. kayaknya hampir gak pernah," sojung tersenyum kecil.

"kalau gitu," kun berlari kecil, berdiri di hadapan sojung. "tiap malam mau keluar dengan saya?"

"eh?" sojung jadi salah tingkah. "ahㅡ anu.. bukannya gak mau tapi.. hmm gimana ya.. memang kamunya.. mau?"

"ya mau lah, makanya saya ajak," kun tertawa.

indah. tawa kun sangat indah, apalagi berbaur dengan pemandangan malam yang bahkan kalah indah. sojung tersenyum, lalu bertanya dengan gelisah.

"ehm k-kun.. boleh gak.. gandeng.." suara sojung memelan.

"boleh apa kak?" tanya kun.

"itu.. gan-gandeng... boleh gandengan gak?!" karena terlalu gugup, sojung malah berteriak. orang-orang disekitar jadi melihat mereka.

"eh?" kun terkejut, tapi pada akhirnya dia mengangguk. "b-boleh kok."

jujur saja, rasanya seperti ada beribu kupu-kupu beterbangan di perut sojung sekarang.

"serius?" sojung bertanya, setengah ragu.

tanpa menjawab kun langsung menarik tangan sojung lalu menggenggamnya.

"gini aja ya kak," ucap kun.

"i-iya."

mereka berdua lalu lanjut berjalan sambil bergandengan tangan, melewati para pedagang makanan sampai penjual pernak-pernik lucu.

"bukannya waktu itu kakak juga lagi liat-liat barang disini ya?" tanya kun.

"iya. waktu itu aku mau beli sesuatu tapi lupa bawa dompet," jawab sojung. "ah kalau gak salah aku mau beli kalung deh."

"mau mampir lagi gak?"

"boleh."

"selamat datang, silahkan dilihat-lihat dulu. bisa tanyakan pada saya apabila butuh saran," sapa pedagang yang menjual aksesoris.

"yah kalung yang waktu itu udah terjual ya?" gumam sojung, tapi masih terdengar oleh kun.

"yang ini bagus juga kok," kata kun menunjuk salah satu kalung, berbentuk bulan sabit.

"lucu juga, saya ambil yang ini ya."

setelah selesai membayar mereka lanjut berjalan, kun reflek langsung kembali menggenggam tangan sojung. sojung terkejut namun memilih diam dan menahan senyumnya.

"kalungnya mau saya bantu pakein kak?" tawar kun.

"g-gak usah, nanti aja pakenya," tolak sojung, yang kemudian menyesal setengah mati.

"mau lanjut kemana lagi kak?"

"kamu maunya kemana lagi?"

"saya ngikut kakak aja," kun tersenyum sambil menatap sojung.

"ehem g-gimana kalau langsung makan aja? boleh?" tanya sojung yang sudah salah tingkah akut, pasti jantungnya berdebar tak karuan.

"hm boleh kok."

"yaudah yuk, tempatnya gak jauh lagi kok," ucap sojung lalu berlari duluan. "ayo kun! cepet~"

"hahaha iya kak iya," kun menatap tangannya, lalu berlari kecil menyusul sojung.


-----

selamat malam minggu semuanya!

[2] Summer RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang