"lo sibuk gak akhir-akhir ini?" tanya ten.
sekarang kun dan ten sedang makan bersama di kantin kampus. setelah menunggu sekitar setengah jam akhirnya ten bisa bertatap muka dengan kun.
"semenjak selesai praktek sih udah agak santai, gak begitu padat. memangnya kenapa?"
"hendery bilang ada kontes dance lagi di tempat biasa, hadiahnya memang gak sebanyak dulu tapi lumayan lah. lo mau ikut gak?" tawar ten.
"bukannya mereka udah gulung tikar ya? kok masih bisa buat acara lagi?" heran kun. "tapi gue mau-mau aja sih."
"oke, ntar malem ke tempat latihan biasa ya," balas ten. "gue kurang tau juga, tapi denger-denger bisa terlaksana karena sponsornya mantep."
"oh gitu," kun mengangguk kecil. "oke deh. kumpulnya di jam biasa kan?"
"iya," ten bangun dari duduknya. "kalau gitu gue duluan ya, bye."
"bye, tiati."
kun dan ten, juga teman-teman mereka yang lainnya seperti winwin, lucas, xiaojun, hendery, dan yangyang saling kenal karena mereka berlatih di tempat yang sama.
awalnya kun dan ten teman sekelas saat SMA, memutuskan untuk berlatih dance bersama, hanya sekedar untuk hobi. tapi setelah mengetahui ada acara yang bisa menghasilkan uang dengan dance, mereka mulai ikut.
lalu adik kelas satu ekskul ten yaitu winwin juga tertarik dan akhirnya ikut. kun juga mengajak yangyang, tetangganya yang tertarik dengan koreografi dance. setelah kun dan ten lulus sekolah, winwin merekrut tiga anggota lainnya yaitu lucas, xiaojun dan hendery untuk bergabung.
alhasil sampai berkuliah pun mereka tetap saling bertemu karena memasuki kampus yang sama. mereka juga tetap sering berlatih bersama di studio, tempat itu juga bisa dibilang basecamp mereka.
setengah tahun lalu adalah terakhir kali mereka tampil bersama disebuah acara, karena katanya peyelenggaranya sudah bangkrut mereka tidak berniat melanjutkan. tapi ternyata, acaranya kembali diselenggarakan.
"berarti harus bilang ke kak sojung nih," gumam kun lalu membuka ponselnya. "ya ampun gue baru sadar belum tukeran nomor sama kak sojung."
kun mengerang malas kemudian membereskan mejanya, lalu keluar dari kantin menuju supermarket yang biasa dia datangi untuk belanja.
"telur, sosis, hm beli frozen food lagi gak ya. oh ya sayur.. sayur dimana ya? daging juga deh."
tepat saat kun hendak mengambil sepaket daging terakhir yang tersisa, tangan seorang wanita yang lebih gesit duluan mengambilnya. lalu karena terkejut mereka saling menatap.
"kun?"
"yerin?"
"oh maaf ya kamu mau ambil daging ini?" tanya yerin.
"iya, tapi gak jadi deh untuk kamu aja," jawab kun.
"serius? gak apa-apa kan?"
"gak apa-apa kok."
"makasih ya, maaf soalnya aku butuh banget daging ini."
"iya," kun tersenyum. "tapi memangnya sebutuh itu? apa gak kurang?"
"cukup kok, soalnya bukan untuk belanja bulananku. aku mau masakin temen," ujar yerin. "aku lanjut duluan ya?"
"boleh bareng gak?"
"eh?"
"yaah biar ada temen belanja, atau gak usah aja?"
"boleh kok boleh," yerin mengangguk. "tapi aku gak bisa lama-lama."
"oke, yuk."
"iya."
mereka berdua pun belanja bersama. dimulai dari belanja keperluan milik yerin lalu milik kun. setelah itu mereka mengantri, cukup ramai. jadinya kun mempersilahkan yerin berdiri didepannya.
"makasih kun udah mau nemenin," ucap yerin.
"makasih juga," balas kun. "mau langsung pulang? mau dianter?"
"gak usah," yerin menggeleng kecil. "aku mau cepet-cepet ke rumah sakit."
"ah jadi kamu mau masakin... temen yang dirawat itu?"
"iya, duluan ya kun."
"hati-hati."
"kun ge!!!" sapa yangyang begitu kun memasuki ruang latihan.
"jangan teriak gue masih bisa denger kok," kata kun, suara yangyang terlalu besar meskipun sebenarnya tidak begitu masalah.
"tumben lo tepat waktu," sahut ten. "biasanya lo dateng lebih cepet."
"yang penting gue gak telat dateng kayak trio 99," balas kun. yang dimaksud kun itu lucas, xiaojun dan hendery yang paling sering terlambat.
"jadi gimana? lo berhasil ketemu si kim sojung itu?" tanya ten.
sebelum menuju tempat latihan, kun sudah menyusuri jalanan dan tempat yang biasa sering didatangi sojung, berharapa dapat bertemu dengannya. namu nihil, keberadaan sojung tak dapat ditemukan dimana-mana.
"udah gue bilang dia orangnya sering hilang-hilang," jawab kun.
"bisa-bisanya lo berdua gak tukeran nomor padahal sering ketemuan," kata ten.
"ya mau gimana lagi bang, terlalu menikmati momen berduaan," sahut yangyang.
"gak gitu juga," bantah kun.
"udah sejauh mana?"
"woi!"
"SORRY SEMUANYA KAMI TELAT!" teriak lucas begitu memasuki ruangan, disusul hendery dan yang terakhir ada xiaojun dengan wajah kelelahan.
"pokoknya salahin lucas," ucap hendery ngos-ngosan.
"lah kok gue sih."
"oke yuk mulai latihannya!" kun mengalihkan atensi mereka dengan menepuk tangan.
"kurang ajar lo bang gue masih capek!" keluh xiaojun yang masih berpegangan pada pintu masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Summer Rain
FanfictionDia hanya sekedar singgah, seperti hujan di musim panas.