Hukuman Perdana

14 3 6
                                    

Hai..

Momty update lebih cepet deh biar alurnya bisa di pahami..

Happy reading...

•~•
"Mereka yang berbahagia adalah yang mampu mengubah masalah menjadi hikmah."
-Mario Teguh.

🎧Playlist: Meraih Mimpi by J-Rocks.

•~•

Lia berjalan dengan semangat ke ruang guru, mau tau apa tujuannya? yaps, mau tawuran.

"Permisi pak, ruang alat kebersihan dimana ya?"tanya Lia pada salah satu petugas kebersihan yang lewat di depan ruang guru.

"Ada di sebelah ruang OSIS nak,"jawab bapak itu lalu berlalu meninggalkan Lia.

"Ya elah, sombong bet tuh bapak, ruang OSIS dimana ya?"tanya Lia bermonolog.

"Ruang OSIS ada di gedung D di lantai 2, makanya perhatiin peta sekolah,"jawab seseorang di belakang Lia dengan nada sedikit ketus.

"Ya gue kan baru, wajar aja gatau, lagian lo kenapa ga belajar di kelas?"tanya Lia balik menatap cowo songong di depannya ini.

"Gue mau belajar, gue ga belajar, apa urusannya sama lo?"tanya balik cowo songong ini.

"Serah lo, thanks infonya, bye"pamit Lia tak mau semakin emosi.

"Dasar cewe stres,"gumam cowo bernama Brian Raka Alfaro itu.

•~•

"Okay, kita mulai dari lantai 3 aja, biar enak turunnya, daripada naik lebih cape"gumam Lia menaiki tangga menuju lantai 3 gedung C.

Sesampainya di lantai 3, Lia melangkahkan kakinya menuju toilet perempuan yang lebih mudah di bersihkan. Lia mulai dengan mengepel bersih seluruh bagian kamar mandi, setelah di pel, Lia mengelap kaca besar yang tergantung di toilet perempuan tersebut.

Tak berselang lama, Lia selesai dengan pekerjaannya di toilet perempuan. Kakinya melangkah ke toilet laki-laki yang terletak di sebelah toilet perempuan. Tetapi pintu toilet itu terkunci, artinya ada orang di dalam.

Jadi Lia memutuskan menunggu di kursi dekat toilet yang memang sengaja di buat untuk menunggu giliran masuk ke toilet. Tak lama, pintu toilet terbuka dan Lia melangkahkan kakinya ke toilet tersebut sambil membawa peralatan kebersihannya.

"Eits, kamu anak baru yang udah masuk buku hitam Bu Liza ya?"tanya salah satu cowo beralmamater, bisa di tebak ini adalah anak OSIS.

"Iya kak, bisa permisi? Saya mau ngepel toiletnya kak,"jawab Lia tenang.

"Oh iya, silahkan dek, hati-hati ya itu lantainya licin."ujar kakak OSIS itu mulai modus.

"Iya kak, terima kasih."ujar Lia menundukkan kepalanya sebagai bentuk terima kasih.

Lia mulai mengepel bagian dalam toilet laki-laki dengan pengharum lantai, dengan cepat dia menyelesaikan toilet di lantai 3, Lia keluar dari toilet laki-laki.

"Heh lo ngapain di sini?"tanya seorang cowo yang sepertinya ketua OSIS sma ini.

"Loh? kakak masih di sini?"tanya Lia melihat kakak kelasnya masih berdiri di depan toilet sambil menyandarkan tubuhnya ke tembok samping toilet.

"Iya, mastiin kamu ga ke pleset dek hahaha"jawab kakak osis itu dengan santai.

"Kamu kenapa tidak masuk kelas? Kamu membolos? Kenapa juga keluar dari toilet laki-laki? Kamu sendiri atau berbuat macam-macam di dal-"tanya ketos itu dengan beruntun tapi dengan segera di potong oleh temannya.

Preman KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang