22 | berhenti

951 101 0
                                    

Yera membuka mata perlahan. Mengerjap-ngerjap lemah sembari melihat sekelilingnya. Tubuhnya masih agak lemas, tapi kepalanya udah gak sepusing tadi.

Hal pertama yang gadis itu lihat adalah sosok tak asing yang sekarang berdiri sambil menatapnya khawatir.

"Eh, lo udah sadar?"

Pemuda itu, yang tak lain adalah Yugyeom, tersenyum sembari mengusap sekilas kening Yera.

"Kak Yugyeom kok bisa ada di sini?"

"Sebelum lo dibawa ke sini gue udah ada sejak tadi. Gue kalo bolos emang sering ke sini sih," kata cowok itu sambil ngeringis.

Yera cuma ngangguk lemah.

"Ini pasti gara-gara kemarin lo ujan-ujanan ya?" tanya Yugyeom masih menampilkan raut wajah cemas.

Yera terbatuk kecil, menggeleng gitu aja. "Mungkin."

"Hadeh elo sih, udah tau Jaehyun balik duluan masih aja nungguin," desis Yugyeom buat Yera diam-diam mendelik.

"Apaan sih? Dia aja gak bilang apa-apa ke gue," protes Yera tak terima.

"Lo sakit masih aja galak ya?" Yugyeom tertawa.

Detik berikutnya Yera berusaha buat bangkit, Yugyeom segera majuin diri ngeraih tubuh gadis itu.

"Mau kemana?"

"Gue mau ke kelas."

"Ngapain? Bentar lagi juga bell. Mending di sini aja sama gue."

Yera melirik kecil. Agak bingung nanggepinnya gimana.

"Bercanda," tambah Yugyeom segera. "Lo mau gue kasih tau sesuatu gak?"

"Apa?"

Yugyeom memperbaiki letak bantal lalu menidurkan kembali Yera dan menarik selimut sampai ke perut. Pemuda itu menarik kursi terdekat kemudian duduk dengan santai.

"Kemarin sehabis gue ke kantin bareng Dokyeom gue ngeliat Jaehyun ada di parkiran sama Mina," kata Yugyeom.

Yera langsung duduk tegak. Gak bisa nyembunyiin keterkejutannya saat itu.

"Makanya pas gue ketemu lo depan gerbang, gue kaget lo bilang mau balik sama dia. Padahal jelas-jelas Jaehyun udah balik duluan. Tu orang sebelumnya gak bilang apa-apa ke lo?"

Yera yang semula bengong jadi tersentak dan menggeleng kecil.

"Ck, brengsek!"

"Kok dia jahat sih?"

'Masih banyak lagi rahasia tentang Jaehyun yang belum lo tau, Ra. Ini cuma sebagian kecilnya aja,' batin Yugyeom.

"Gue sama sekali gak tau apa motif kak Jaehyun ngelakuin ini semua. Tapi ini bener-bener nyakitin," ucap gadis itu gemetar.

Yera mendengus pelan, berusaha nahan bening hangat yang hampir jatuh. Tapi gagal karena tangisnya pecah ketika kepalanya tertunduk.

Yugyeom refleks berdiri dan majuin diri, merengkuh erat tubuh gadis itu seakan tak boleh ada lagi yang menyakitinya. Sebelah tangan Yugyeom terangkat, jadi mengelus pelan rambut panjang itu.

"Gue benci temen lo. Gue bener-bener benci! Gue gak mau liat mukanya lagi." Tangis Yera tenggelam di dada Yugyeom.

"Nangis aja Ra, keluarin semuanya." Yugyeom merunduk menatap wajah yang sudah sembab itu. "Tapi janji, abis ini lo gak boleh nangis lagi."

Entah kenapa Yugyeom selalu tak tega melihat Yera nangis di depannya. Seolah ia merasakan semua penderitaan yang gadis itu alami. Mungkin karena ini juga tak lain adalah penyebabnya sendiri.

kak jaehyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang