26 | rumah jaehyun

954 97 0
                                    

Malam hari adalah waktu terbaik Yera buat melepas penat setelah seharian penuh berperang dengan tugas-tugas sekolah yang harus segera diselesaikan. Mengingat beberapa hari lagi sudah masuk ulangan akhir semester.

Saat ini Yera tengah duduk di kasur dengan mata fokus ke layar laptop yang menampilkan salah satu episode drama Korea. Beberapa camilan ada di sebelahnya juga selimut tebal yang sudah menutupi seluruh tubuhnya kecuali wajah.

Awalnya Yera gak mengindahkan ponselnya yang menyala beberapa kali. Tapi lama-lama kesel juga karena dia jadi gak fokus ke adegan dramanya. Cewek itu kemudian ngeraih benda tipis itu dan membukanya.

Ada banyak pesan masuk. Yang paling berisik tentu saja dari grup chat kelasnya. Tapi tatapannya berhenti di salah satu room chat. Alisnya terangkat membuka pesan yang datang dari seniornya itu yang bisa dibilang cukup dekat dengan Yera.

Kak Jihyo
yeraaa

Kak Jihyo
lo harus liat video ini

Kak Jihyo
/sent a video/

Yera mengerutkan kening sesaat. Tak lama ia memutar video berdurasi kurang dari semenit tersebut.

"HA!?"

Yera melebarkan mata. Seakan tersetrum, ponselnya jatuh begitu saja dari tangannya. Ia merasa aliran darahnya melaju begitu cepat.

Mereka..... berantem?







**





Jaehyun bersandar di sofa ruang tengah sambil mengunyah pisang dengan tak semangat. Hari ini adalah hari Minggu dan sepertinya Jaehyun akan menghabiskan sisa waktunya di rumah saja.

Setelah apa yang diucapkan Mina kemarin, Jaehyun merasa jadi cowok paling menyedihkan di dunia. Saat ini, bukan hatinya aja yang sakit, tapi seluruh tubuhnya juga ikut ngerasain sakit yang luar biasa. Hal itu yang buat Jaehyun malas pergi keluar bareng teman-temannya, apalagi kalau di situ ada Yugyeom.

Sumpah, Jaehyun masih males liat mukanya.

"Aduhh Jeff bisa enggak volume tv-nya dikecilin? Berisik banget sih padahal yang nonton cuma kamu doang," ucap Mama agak lantang setelah pulang dari belanja.

Jaehyun mandangin Mamanya yang melangkah ke dapur sambil bawa plastik putih supermarket yang isinya lumayan penuh.

Mama pasti mau masak banyak, karena setahu Jaehyun Papanya mau pulang hari ini. Jaehyun jadi ngerasa kasihan, kayaknya dia harus bantuin Mamanya di dapur.

Jaehyun hendak bangkit, tapi suara bel terdengar buat cowok itu tersentak kecil. Ia segera menghampiri pintu. Mungkin itu Papanya?

"Selamat siang menjelang sore saudara Jung Jaehyun! Bagaimana kabarnya hari ini?" sapa Mingyu ceria.

"Gimana bro, hati aman? Kalo butuh lem buat nyatuin patahan hati gue masih ada nih," sahut Bambam yang berdiri di sebelah Mingyu.

"Bekas kemarin ya lo?" tebak Mingyu.

"Iya anjer sedih banget gue ditolak Saerom. Gue jadi iri sama Jungkook," ucap Bambam dengan ekspresi sedih yang dibuat-buat.

Mingyu jadi prihatin sampai menepuk-nepuk pundak Bambam dramatis. "Sabar bro. Si Jeka good looking makanya Lisa langsung mau. Elo sih pake lelet segala, kesalip kan tuh sama Hyunbin."

"Ck! Hidup emang seperti bajingan ya, Ming."

"Yoi, bro."

Jaehyun cuma natap mereka datar. Mencoba untuk sabar. "Ngapain sih lo berdua?"

"Ya jengukin lo lah!" jawab keduanya kompak.

Jaehyun mencibir saja. "Gue ngantuk njir mending lo berdua balik sana," tolaknya merasa malas. "Biasa juga datang cuma mau numpang peesan, kan? Gue gak menerima tamu kali ini udah sana balik, balik!"

kak jaehyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang