Suara motor yang memasuki area parkir memecah keheningan pagi itu. Pengendara itu, yang tak lain adalah Jaehyun, langsung memarkirkan motornya di area kosong. Membuka helm full facenya kemudian berlari dengan tergesa masuk ke dalam gerbang.
Syukurlah, tak ada OSIS maupun guru penegak disiplin yang menjaga saat ini.
Jaehyun terus berlari dengan langkah panjang melewati lapangan. Hari ini adalah hari Senin, dimana hari pertama masuk sekolah setelah libur semester.
Namun Jaehyun mengacaukannya dengan bangun jam setengah tujuh pagi. Sang Ibu sudah pergi ke kantor, tak sempat membangunkannya. Bodohnya, dia tak memasang alarm padahal semalaman terjaga karena pertandingan bola yang tak bisa dilewatkan.
Jaehyun hampir jatuh menabrak tempat sampah. Membuatnya mengumpat kesal dan menendang asal benda tersebut. Kemudian Ia kembali melanjutkan lari paginya. Menaiki tangga menuju kelas 12.
Lagi-lagi Jaehyun mengucap syukur.
Tak ada guru di dalam ketika Ia mengintip dari balik jendela. Buru-buru dia masuk membuat beberapa anak kelas menoleh kaget, mungkin mereka mengira yang masuk adalah guru.
Jaehyun mengatur napas sambil menyenderkan tubuhnya ke papan tulis. Mengedarkan pandangan untuk melihat-lihat kelas barunya. Sial, Jaehyun terpisah dari teman-temannya.
Dengan malas Ia melangkah menuju barisan tempat duduk. Memilih paling pojok karena menurutnya itu adalah tempat paling strategis untuk satu tahun ke depan. Jaehyun sama sekali tak peduli dengan teman sebangkunya yang entah kemana. Hanya ada ranselnya saja.
Jaehyun merogoh ponsel, tak berniat berkenalan atau mengakrabkan diri dengan kelas barunya ini. Ia kini merunduk, mulai fokus pada games.
Sampai beberapa menit kemudian tak sadar seseorang sudah berdiri di depan meja.
"Sorry... Ini meja gue."
Jaehyun mengangkat alis mendengar suara yang sangat asing di telinganya. Masih tak mengalihkan pandangannya dari ponsel.
Orang itu berdehem. Belum beranjak dari tempatnya. "Gue murid baru di sini. Kalo lo mau duduk bareng gue, silakan aja. Justru gue seneng karena ada temen."
Jaehyun menghela napas. Malas mendengar ocehan itu. Ia mematikan ponselnya dan meletakkan di atas meja. Kemudian mendongakkan kepala untuk melihat wajah orang yang sudah menganggu waktu santainya.
Raut wajah Jaehyun langsung berubah. Refleks Ia berdiri dan tanpa sadar sudah menatap orang itu dengan tatapan berbinar.
"Eh, lo anak baru? Kenalin, gue Jaehyun."
Jaehyun mencoba untuk tersenyum sambil menjulurkan tangannya.
Orang itu memandangi uluran tangan Jaehyun, agak canggung dan hanya tersenyum sesaat. Namun perlahan Ia tersenyum lebar melihat aura pemuda di depannya yang bersahabat. Kemudian Ia menjabat tangan Jaehyun.
"Gue Jiho, Kim Jiho."
fin
KAMU SEDANG MEMBACA
kak jaehyun ✔
FanfictionLantaran kalah memainkan permainan truth or dare bersama teman-temannya, Jaehyun terpaksa harus melakukan sebuah tantangan yaitu mendekati salah satu adik kelas. Semula Jaehyun enggan melakukannya. Namun karena sebuah ancaman yang dilontarkan oleh s...