🐳●13. Getar●🦋

320 83 397
                                    

S t o r y - b y - Zoycean

Athar kini sudah berhasil membawa Marin kembali ke kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Athar kini sudah berhasil membawa Marin kembali ke kamar. Masih dalam keadaan menggendong Marin, Athar melihat ada rambut ikal kecil yang keluar dari jilbab gadis itu. Hal tersebut membuat Athar tidak fokus, sehingga kakinya pun tersandung seprai tempat tidur yang memanjang ke lantai.

"HUAAA!!!" mereka berteriak heboh, lalu terjatuh berdua ke tempat tidur.

Athar mematung dengan posisi terlarang baginya yang membuatnya histeris di dalam hati. Tubuhnya benar-benar jatuh tepat ke atas tubuh Marin. Wajah mereka saling berhadapan dengan kebisuan yang menegangkan.

Dengan posisi seperti itu, Marin pun menangkup wajah Athar menggunakan kedua tangan mungilnya, lalu berkata, "Masya Allah..., gantengnya suamiku ini."

Blush. 😳

Wajah Athar memerah, tangan Marin terasa begitu halus menyentuh kulit pipinya. Ingin Athar beranjak, tetapi dia terjebak seolah menikmati elusan Marin. 😭

"Lucunya...," kata Marin gemas sambil mencubit-cubit pelan kedua pipi Athar.

Deg.

"T-tanganmu terlalu panas," balas Athar yang tidak karuan ingin bertindak apa. Dia hanya diam dengan posisi itu sejak tadi. "A-ku ingin berangkat."

"Ga boleh," larang Marin yang kini menahan erat pinggang Athar agar tidak pergi darinya.

Athar semakin malu. "K-kenapa kau seenaknya memelukku sekarang?!"

"Tadi katanya aku boleh peluk, kok sekarang ga boleh lagi?" kata Marin dengan ekspresi sedihnya.

"Dan lagi...," kata Athar tidak habis pikir, "apa kau ga malu berkata ingin memelukku di depan Umi? Jangan begitu lagi."

"Emmm, kalau di depan Umi, mungkin Kapten akan langsung mengabulkannya, tapi ternyata... tadi Kapten tetap meninggalkanku."

"Tapi aku kan balik lagi," protes Athar.

Marin terkekeh. Jujur saat Athar kembali lagi, Marin sangat terharu dan bahagia tak tergambarkan. "Betapa bersyukurnya aku saat melihat suamiku kembali. Aku sangat berterimakasih kepada Ariq atas semua ini."

Lagi-lagi, Athar terdiam memerhatikan rambut ikal kecil milik Marin yang mengintip dari sela jilbab. "R-rambutmu ikal?"

"Kapten mau lihat?" tawar Marin yang ingin melepas jilbabnya.

"JANGAN!" Athar gelagapan dan memaksa badannya untuk kembali berdiri. Dia mengambil napas dalam-dalam, lalu mengembuskannya dengan cepat.

"Mau lihat rambutku?" tawar Marin lagi dengan senyum jahil.

"Jangan! Jangan dilepas! Melepas jilbab di depanku auto gundul!" larang Athar panik.

"Lah, kok gitu? Aku istrimu, Kapten," rayu Marin gemas melihat Athar bisa salah tingkah juga.

3. Imamku Kapten Aquamarine [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang