🐳●26. Princess Pie●🦋

225 72 287
                                    

Imamku Kapten Aquamarine
Story by Zoycean

Imamku Kapten AquamarineStory by Zoycean

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♤♤♤

"Kamu menghilang seperti tulisan yang terukir di pinggir pantai tersapu sang ombak. Namun, kenangan yang kuat tak akan pernah menghapus tentangmu."

~3 Pangeran~

♤♤♤

Malam harinya, Athar dan Marin tidak saling bicara. Mereka merenungi pikiran rumit masing-masing. Tiba-tiba Athar keluar kamar begitu saja tanpa berkata apa pun kepada Marin.

Athar ingin pergi ke ruangan Kakek untuk menanyakan tentang kotak warisan milik Marin waktu itu. Apa benar ada kepalsuan tentang data Marin di dalam sana?

"Assalamualaikum, Kakek?" panggil Athar yang sudah masuk ke kamar sang Kakek.

Tidak ada balasan suara Kakek.

"Kakek ke mana?" tanya Athar lesu.

Pandangan Athar pun tertawan kotak coklat yang pernah dia lihat sebelumnya. Ya, kotak yang Marin berikan kepada Kakek Aulian waktu itu.

Athar berjalan mendekat menuju ke kotak yang terletak di atas bufet. Dulu, Athar memang tidak sepenuhnya memeriksa isi kotak ini, hanya berkas-berkas yang menyangkut warisan Marin saja. Ternyata, isi di dalam kotak lebih banyak dari yang dia duga.

Athar memeriksa kembali surat-surat penting di sana. Dia keluarkan juga benda-benda unik seperti uang koin lama dan ada banyak foto almarhum Laksamana Izzan.

Tangan Athar mengambil foto-foto itu, lalu tak sengaja menjatuhkan sebuah foto yang berada di bawah sekali. Kertas foto itu jatuh ke lantai dalam keadaan terbalik. Athar pun memungutnya perlahan, lalu melihat foto seorang anak perempuan kecil berambut ikal dengan tulisan 'Marin kesayanganku. By Izzan'.

Gemetaran hebat tangan Athar memegangi foto tersebut bersamaan air mata yang berjatuhan. "My Princess?"

Berusaha mengambil napas lebih dalam, namun tubuh Athar terasa amat lemas. Ia terduduk di lantai tak jauh dari sofa kecil ruangan Kakek, masih memegang erat kertas foto yang membuatnya hampir mati mendadak.

Dengan bibir yang gemetar, ia berucap, "Inna ma'al-'usri yusra." Terdiam sejenak, Athar melanjutkan kembali ayat yang sama, "Inna ma'al-'usri yusra." (Al-Insyirah: 6 - Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan)

Semakin ia perhatikan foto itu, semakin air mata Athar membanjir. "Ya Allah!" tangisnya meringkuk, banyak sekali hal penting yang tidak dia sadari selama ini. "Marin? I-ini Marin???" tanya Athar pada foto itu. "Aku yakin, ini Princess Pie-ku! Apa maksudnya ini?!"

3. Imamku Kapten Aquamarine [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang