*CHUP
Jisoo kaget saat Jennie menahan badannya dan memberikan ciuman itu.
Perlahan, Jisoo membalas ciuman itu. Ciuman pertama mereka.
Ciuman pertama antara Jennie dan Jisoo.Ciuman pertama Jisoo itu dulu saat pertama kali punya pacar. Teman satu sekolahnya yang Jisoo kenal sebagai gadis pemalu dan lemah lembut. Tapi ternyata begitu beringas saat berduaan dengan Jisoo. Itupun yang pada akhirnya membuat Jisoo memutuskan gadis itu, Jisoo takut. Takut bertindak yang iya-iya.
Sedangkan ciuman pertama Jennie itu dengan Chahee. Walaupun banyak mantan tak sengaja, Jennie tidak akan memberikan hal lebih untuk orang yang tidak benar-benar memiliki hatinya.
Seperti saat ini, dia memberikannya pada Jisoo. Ciuman lembut yang kini mulai berubah menjadi intense. Jennie menikmatinya, apalagi saat Jisoo mulai merapatkan tubuhnya dan memeluk Jennie. Nyaman. Hal yang disesali oleh Jennie saat ini adalah, kenapa selama ini dia tidak menyadarinya? Kalau nyaman yang Jisoo berikan lebih dari seorang sahabat.
Sedang disatu sisi, Jisoo juga sama. Menikmati kegiatan mereka saat ini. Menumpahkan semua yang dia rasakan dalam ciuman mereka. Sayang saat tubuh Jennie mulai tidak bisa diam, percakapan percakapan rekan kerjanya di cafe mulai terngiang di kepalanya.
Kemarin, saat semua berkumpul setelah tutup cafe. Mereka membahas pengalaman hubungan dewasa mereka dengan pacar-pacar mereka. Dia teringat kata-kata Winter, "saat kami berciuman, kadang gue suka menjadikan itu ajang... Ajang pegang-pegang,"
Semua tertawa, semua setuju. Dan sialnya, saat itu Jisoo terpikir hal yang sama. Karena ciuman mereka kini nyatanya semakin memanas. Jennie mulai tidak bisa diam dalam pelukan Jisoo.
Belum lagi omongan Ryujin tentang bagaimana Lia menyukai saat dia perlahan melepas ciuman mereka dan mulai turun ke rahang dan menyerang leher pacarnya itu.
Jisoo mulai tidak fokus, dan mencoba menjauhi tubuhnya dengan Jennie. Tapi Jennie yang menyadari itu seperti enggan berjauhan dengan Jisoo. Melingkarkan tangannya pada kepala Jisoo dan memperdalam kembali ciuman mereka.
Lagi, kali ini Jisoo teringat omongan bosnya, Wendy. "Kalau mereka sudah seperti ketagihan dengan ciuman kita, dan seperti tidak ingin lepas. Itu berarti mereka sudah mengizinkan untuk kita bertindak lebih jauh,"
Dan hal itu disepakati oleh yang lain. Jadi, ini tanda Jennie mempersilahkan Jisoo untuk melakukan hal lain?
Tidak-tidak. Itu tidak benar. Dengan lembut akhirnya Jisoo mencoba untuk menyudahi ciuman mereka. Dan Jennie langsung menarik Jisoo dalam pelukannya. Menaruh kepala Jisoo dalam ceruk lehernya.
"Uh gue paling gak tahan kalau udah nyium aroma tubuh bercampur keringat di leher Hyunjin. Wow, langsung gue terkam saat itu juga,"
Tiba-tiba Jisoo teringat ucapan Heejin yang dengan pedenya mengatakan itu di depan mereka kemarin.
Apa ini apaaa?
Jisoo berusaha mati-matian untuk mengalihkan pikiranya dengan berfokus pada Jennie.
"I love you, Ji.." Akhirnya... Pikiran itu hilang saat Jennie mengutarakan perasaannya pada Jisoo.
*********
Seminggu setelah momen manis di kamar Jennie itu, pasangan baru ini tidak henti-hentinya mengumbar kemesraan mereka.
Seperti yang terlihat sore ini di cafe starlight.
Jennie asik duduk di pangkuan Jisoo, padahal banyak tempat duduk lain yang kosong.
"Yah harap maklum, masih anget tai kucing," Kata Lisa pada Yeri dan Seulgi meledek Jennie yang tidak mau lepas dari Jisoo.
![](https://img.wattpad.com/cover/259850856-288-k24705.jpg)