Finally

1.7K 286 15
                                    

Sore itu, Jennie asik memasang earphones pada telinganya. Mendengar lagu-lagu kesukaannya sambil menari kecil. Perpustakaan aja yang sepi, hidup Jennie jangan. Gitu kata dia.

Jennie kini sedang berkutat dengan buku buku tempat dia mencari referensi bahan untuk skripsinya.

Sudah sejam lebih, akhirnya Jennie dapat mengumpulkan buku yang akan dia pinjam dan dibawa pulang.

Selesai urusan perpustakaan, Jennie berjalan ke arah mobilnya. Parkir kampus memang cukup padat tiap harinya, jadi kalau beruntung kita bisa parkir di dekat gedung fakultas kita. Kalau tidak, ya harus rela berjalan sedikit dari fakultas lain atau tempat parkir tambahan di belakang kampus.
Seperti Jennie saat ini.

Jennie masih asik mendengarkan musik dengan earphone nya, sampai dia tidak menyadari ada beberapa orang yang mengikutinya.

"Hai sayang," Tiba-tiba ada orang yang berdiri gagah di depan Jennie.

Jennie yang kaget sampai menabrak tubuh orang itu.

"Mingyu?"

Yang dipanggil langsung menyunggingkan senyum miringnya. "Kenapa mukanya panik gitu sayang?"

Jennie mulai berjalan mundur perlahan, sampai dia merasakan menabrak lagi tubuh seseorang.

"Boleh juga selera lo," Kata orang itu pada Mingyu.

Jennie menatap orang yang berbicara pada mantan pacarnya itu dengan takut.

"Kalian mau ngapain?" Tanya Jennie gugup.

"Jalan-jalan, ngajak kamu sayang..." Jawab Mingyu sambil mendekatkan tubuhnya pada Jennie.

"Mingyu... Please, jangan macem-macem deh.." Suara Jennie mulai bergetar. Dia tau saat ini dia dalam bahaya.

"Aku maunya cuma satu macem kok, Jen.. Seneng-seneng sama kamu," Mimik muka Mingyu makin membuat Jennie panik.

"Dah lah bro, langsung bawa aja.. Gak sabar gue," Kata teman Mingyu yang langsung menarik tangan Jennie yang mencoba kabur.

"LEPASIN!!!" Teriak Jennie saat Mingyu dan temannya itu mulai menarik tubuhnya dan ingin membawa Jennie pergi secara paksa.

Sayang tubuh Jennie jauh lebih kecil dari mereka. Jennie tidak ingin pasrah, dia mencoba berontak. Setidaknya, itu bisa menyulitkan kedua orang yang ingin membawanya itu. Sementara dia berharap kalau ada orang yang akan mendengar suaranya.

"Gak ada gunanya, sayang.. Jam segini masih pada di kampus, masih jam kuliah.. Pasti disini sepi," Kata Mingyu sambil tertawa sinis.

"Mingyu.. Aku mohon, jangan kayak gini," Pinta Jennie mulai lemas. Dia hanya bisa berdoa dalam hati, kalau ada orang yang lewat dan mendengar dia yang meminta tolong.

Melihat wajah Mingyu yang makin mendekat pada dirinya, Jennie sebenarnya ingin sekali meludahi wajah itu. Namun dia sadar, kalau hal itu bahkan bisa memperkeruh suasana.

"Tenang sayang, kita kan cuma akan bersenang-senang.." Ucapnya sambil mencoba mencium Jennie. Untung saja Jennie berhasil menghindar.

"Hehe, liat aja.. Abis ini kamu gak akan berkutik," Senyum miring lagi-lagi keluar dari wajah tampan Mingyu.

Jennie terus berusaha berontak dan berteriak. Sampai dia melihat mobil Mingyu yang siap membawanya itu kini sudah semakin dekat.

"KAK JENNIE!!!!" Teriakan seseorang itu membuat wajah Jennie seketika bisa sedikit lega.

"Sial!" Mingyu mempercepat gerakannya dan semakin menarik Jennie dengan kasar.

"TOLOOOOONNNGGGG!!!" Teriak Jennie kencang sebelum akhirnya mulutnya dibekap oleh teman Mingyu.

That's Should Be Me | JENSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang