11/bad past

4.3K 301 29
                                    

JANGAN LUPA UNTUK VOTE + KOMEN SEBELUM MEMBACA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN LUPA UNTUK VOTE + KOMEN SEBELUM MEMBACA

Bright menatap nyalang seorang lelaki tua yang terbaring lemah di depannya.

Andai saja hanya terdapat mereka berdua di dalam ruang inap, maka sudah pasti bright akan segera mencabut selang infus dan oksigen milik pria itu agar dia cepat bertemu dengan tuhan

"ku pikir kau sudah lama mati, paman." pria itu hanya terdiam mendengar ucapan bright, ingatannya menerawang jauh kejadian 18 tahun lalu

Kejadian dimana dia dengan teganya memperkosa bright

Memperkosa anak berusia 9 tahun demi memuaskan hasratnya semata

"kenapa kau tidak mati? padahal aku sangat menantikannya. aku ingin melihat bagaimana kejamnya malaikat mencabut nyawa mu itu"

"bri-bright..."

"jangan sebut nama ku dengan mulut kotor mu itu. kau adalah orang yang paling ku benci di dunia ini"

Bright berusaha menahan emosinya yang hampir meledak, sebisa mungkin dia mengendalikannya dengan baik agar tidak memicu keributan. suasana di ruangan inap itu mendadak menjadi canggung sejak bright datang memasukinya

Sudah bertahun-tahun lalu kejadian mengenaskan itu terjadi, pihak keluarga pun berusaha untuk melupakannya tetapi berbeda dengan bright. hatinya masih menyimpan dendam yang teramat besar pada pamannya itu

Ibunya yang pada awalnya memaksa bright untuk masuk kini hanya terdiam di pojok ruangan sambil menahan tangis. dia mengerti jika bright membenci adiknya itu tetapi bukankah sebagai manusia, kita ditakdirkan untuk saling memaafkan?

"maafkan aku..."

"tidak. sekalipun aku bertemu dengan mu di neraka nanti, aku tidak akan pernah memaafkan mu"

Pria itu menatap sendu bright, dia sangat menyesal

"maafkan aku..."

"apa kau tuli?" pria itu menggeleng lemah, air matanya perlahan turun hingga menyentuh permukaan pipi. dadanya terasa sangat sesak karena di penuhi oleh beribu penyesalan

Penyakit HIV yang di deritanya itu sudah cukup membuatnya sadar akan dosa yang selama ini dia perbuat dan sekarang dia hanya membutuhkan pengampunan dari beberapa orang yang pernah dia sakiti

"cepatlah mati paman. sampai jumpa"

Bright berjalan keluar dari ruang inap, tidak memperdulikan perkataan ibu bodohnya yang memaksa dia untuk tinggal di dalam

Andai saja win menerima ajakannya untuk berkencan hari ini, maka bright tidak akan mau menginjakan kakinya di ruang inap sialan itu

Langkah bright terhenti di depan vending machine yang terdapat di lorong rumah sakit, pandangannya teralihkan pada sekotak susu strawberry kesukaan hansel yang terdapat di dalam mesin

Perfect Sin | 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang