TEKAN VOTE + TINGGALKAN KOMEN
"Tangkap bolanya Hansel!"
Hansel berlari mengejar bola yang baru saja di tendang oleh Win. Papanya itu hobi sekali membuatnya berlari kesana kemari mengejar bola yang tidak jelas arahnya, jika Hansel tidak mau mengejar, Win akan mengejeknya gemuk dan Hansel sangat sensitif akan hal itu.
Hansel itu tidak gemuk, dia itu mungil dan menggemaskan.
Bola yang Win tendang barusan menghilang dari jarak pandang Hansel. Padahal beberapa detik yang lalu bola itu masih melambung tinggi berada di udara, namun sekarang sudah hilang entah kemana.
"Papa bolanya hilang! Hansel enggak tau tadi bolanya kemana" Hansel berteriak sambil berlari kecil ke arah Win yang sedang mengangkat panggilan telepon.
Tangan mungilnya menarik-narik ujung baju yang Win kenakan, meminta perhatian dari pria itu untuk sejenak.
"Sebentar papa lagi ngobrol sama Gulf"
Hansel mencebikkan bibirnya, dia yakin seratus persen jika percakapan papanya dan si penganggu Gulf akan berlangsung lama.
"Papa... ayo cari bolanya... ayo main lagi sama Hansel"
"Iya tunggu sebentar atau kau minta tolong oma saja sana" suruh Win
Dengan perasaan kesal Hansel meninggalkan papanya itu dan segera mencari sang nenek untuk meminta bantuan mencarikan bola. Awas aja jika bolanya ketemu, dia tidak mau main lagi dengan papanya. Papanya main dengan Gulf saja, Hansel mau bersama yang lain.
"Omaa!! oma dimana?"
"Di taman belakang, sini kemari Hansel"
Hansel berlari ke arah taman belakang, berjongkok di sebelah ibu Win yang sedang asik memanen tomat. Netra cokelat Hansel memandangi kagum tomat yang tumbuh subur di halaman belakang neneknya. "Oma, oma, kenapa tomatnya banyak banget? emangnya oma suka tomat"
Ibu Win mengangguk sambil tersenyum kecil menanggapi pertanyaan sang cucu.
"Hansel mau membantu oma hm?"
"Mau! tapi Hansel harus cari bola dulu"
"Bola? bola Hansel hilang?"
"Iyaa oma. Oma bantuin Hansel cari ya?" sang nenek mengangguk lalu menaruh keranjang tomatnya dengan asal. Membersihkan pakaiannya yang terkena tanah lalu menggandeng tangan si cucu untuk mencari bola bersama.
Sekitar 15 menit mereka berkeliling di sekitar halaman rumah mencari bola. Hansel sudah menggerutu sepanjang pencarian, ia sedikit kesal karena bolanya tidak kunjung ditemukan apalagi ditambah jika mengingat bola itu di hilangkan oleh papanya yang sekarang malah asik berbincang dengan gulf. Emosi Hansel naik dua kali lipat. "Kita cari sebentar lagi ya Hansel dan kalau misalnya gak ketemu juga nanti oma belikan yang baru, mau?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Sin | 🔞
FanficBRIGHTWIN AREA bright ingin win. cinta yang terus tumbuh setiap harinya diiringi dengan nafsu dan gairah untuk memiliki dan mengekang sesuatu yang telah menjadi miliknya. sedangkan win membenci bright yang terlalu memujanya. win yang sulit untuk di...