1/ shut up.

20.6K 664 37
                                    

Vote + Komen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote + Komen

"kau mau kemana?"

"pergi"

"r u sure? can u stay for a while?"

"no, thanks"

"win.." bright menatap win sendu. setelah mereka melewati malam yang panas dan penuh gairah, kini win ingin meninggalkannya sendirian, lagi.

"c'mon bright, masi banyak hal yang harus ku urus dan jangan bertingkah menyebalkan seperti ini"

"tapi aku merindukanmu"

"dan aku tidak" win membalas perkataan bright dengan dingin.

bright mendengus sebal karena rayuannya kali ini tidak berhasil mempengaruhi win untuk menginap di apartemennya.

memangnya kapan dia pernah berhasil merayu win?

sekali, bright ingat. win menginap dengan terpaksa karena saat itu sedang terjadi badai salju.

"win.."

"apa?! jika kau menahanku lagi, aku tidak aka– Cup" bright mengecup singkat bibir win.

"sialan! jangan bertidak tiba-tiba seperti itu atau aku akan membunuhmu" bright tersenyum kecil mendengar ancaman win.

"bagaimana kabar hansel? apa dia tidak merindukanku?" bright mengalihkan topik pembicaraan, dia sedang tidak ingin di bunuh hari ini.

"kabarnya baik dan yaa– terkadang dia suka menanyakanmu"

"dia pasti merindukan daddy nya"

"cihh siapa yang kau maksud daddy? kau? dia putraku bukan putra mu" ekspresi yang win keluarkan sangat tidak terbaca. pria kelinci gila yang sialnya bright cintai itu adalah orang yang mempunyai seribu alter ego.

"aku daddy-nya dan kau papa-nya, saat kita menikah nanti dia akan jadi putraku juga"   bright berujar dengan santai

srett

"awch k-kau gila win!!" win terkekeh  sambil memasukan cutter ke dalam kantung celananya.

"jangan ulangi kalimat mu barusan bright, aku membencinya"

bright tidak memperdulikan perkataan win barusan, dia sibuk mencari kotak p3k dan perban untuk menghentikan pendarahan di telapak tangannya.

"kalau aku tidak mencintaimu, aku akan melaporkan mu atas tindakan penganiayaan"

"laporkan saja. memangnya aku perduli? tapi tolong ketika aku dipenjara urus hansel dengan baik dan sedikit ku peringatkan kalau anak biadap itu suka memotret orang lain saat telanjang"

win segera meninggalkan apartemen bright sebelum pria itu menahannya lagi.

"mencintaimu.." bright tersenyum miris. dari sekian banyak pria dan wanita yang lebih menggoda di luar sana, kenapa hati sialannya harus jatuh kepada sosok aneh seperti win.

hansel berteriak senang ketika melihat bright datang ke apartemennya, win hanya berdecak malas.

anak sialan – batin win

"Daddy!! Daddy!! gendong aku!!"

WTF DADDY?!

mata win menatap bright tajam. panggilan daddy untuk bright terdengar sangat kink, walaupun dia juga sering memanggil bright 'daddy' ketika sedang mendesah nikmat dibawah pria itu.

"papa!! jangan menatap daddy seperti itu!! kemarilah dan kita peluk daddy bersama-sama" win menuruti kemauan hansel, apapun agar anaknya tidak menangis karena win benci itu.

bright tersenyum ketika win memeluknya, walaupun pria itu melakukannya dengan terpaksa.

1 kata yang dapat mendefinisikan pelukan win, hangat.

beberapa saat kemudian win melepaskan pelukannya dan mengambil alih hansel yang sedang di gendongan bright.

"hansel sudah makan?"

"sudah, kalo daddy?"

"belum, makanya daddy sangat lapar"

hansel segera menatap win. win merasakan nasib buruk akan segera menghampirinya, tatapan memohon hansel sudah pasti berisikan kode-kode tersembunyi yang sialnya tidak bisa dia tolak.

"kau mau makan apa?" bright tersenyum, rencananya berhasil berkat bantuan hansel.

"ravioli"

"ada tambahan lagi?"

"kau"

"simpan menu yang satu itu untuk makan malam" bright tersenyum penuh arti yang hanya dibalas tatapan datar oleh win

"maksudnya? daddy ingin makan papa?" hansel bertanya dengan wajah polosnya.

mereka lupa kalau hansel masi hidup.

"tidak baby boy, daddy hanya bercanda"  hansel mengangguk paham

"sekarang papa ingin masak dulu, hansel main sama uncle bright dan jangan nakal"

"daddy, bukan uncle bright"

"terserah" win berjalan menuju dapur dan menyiapkan bahan masakan yang diperlukan.

beberapa menit kemudian suara tawa hansel menggema di apartemen win. bright adalah satu-satunya orang yang berhasil akrab dengan hansel–selain win dan neneknya aka ibu win.

jangan tanya kemana istri win, dia belum pernah menikah.

just having sex dengan seorang perempuan sewaktu dia masih straight dan sialnya hansel terlahir ke dunia. win bukanlah pria yang akan memaksa partner-nya untuk mengugurkan kandungannya, dia tidak bukanlah pecundang.

hansel adalah bagian dari dirinya dan win sangat beruntung karena ibu hansel mengalami kontraksi hebat sehingga dia meninggal sebelum melihat wajah anaknya.

sedih? tidak
senang? tidak

win terlalu abu-abu untuk merasakan kedua hal tersebut

Tbc

Perfect Sin | 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang