Fiksi Adekku Donni

hadiah ulang tahun ke 17

Fiksi adekku Donni

Aku terlahir di keluarga yg cukup mapan secara ekonomi, namun aku sangat kesepian. Di rumah hanya aku dan Ayahku.

Adapun ibu ku alm setelah melahirkan aku

Orangtua ku tidak suka memakai pembantu rumah tangga karena katanya membuat kita malas.

Ayah sering menyibukkan diri di kantor mungkin juga pelarian nya untuk melupakan ibuku.

Di ulangtahun ku yg ke 17, aku merenggek ayah mana hadiah spesial nya.

Ayah ku tersenyum dan menelpon seseorang.

Setelah para tamu pulang dan tinggal kami berdua, bel pintu rumah berbunyi.

Aku buka pintu, ada seorang wanita cantik bersama anaknya yg seumuran dengan ku.

Lalu ayahku mengenalkan mereka, Wendi ini ibu Amelia dan ini anaknya donni, mulai hari ini mereka akan tinggal sama kita, mereka adalah hadiah spesial ulang tahun mu dari ayah.

Ayah tau kamu sangat kesepian jadi ayah bawakan ibu baru dan adek baru untuk mu. Dan umur Donni juga hanya beda 3 hari setelah kamu lahir, ayah harap kamu bahagia dan bisa kompak dengan donni dan ibu baru mu

Bagaikan petir di siang bolong aku mendengar nya.

Ayah jahat teriak ku, ayah tidak sayang mama, ayah tidak sayang aku, aku tidak sudi punya ibu baru, aku tidak sudi punya adek baru teriak ku.

Ayahku marah, Wendi katanya, kapan ayah ngajarin bicara kasar, ayo minta maaf kepada ibu dan adekmu.

Aku berlari sambil menangis ke lantai dua menuju kamarku, merasa kecewa, marah, sedih kenapa ayah ku melupakan ibuku, kenapa ayah angkat anak dan istri baru lagi.

Aku menangis di tempat tidur.

Pintu kamar ku digedor ayah, Wendi Wendi buka terdengar suara ayahku.

Frans sudahlah jangan marah butuh proses untuk Wendi untuk menerima kita terdengar suara tenang dan ramah dari ibu baruku.

Akhirnya akupun tertidur.

Besok paginya kami semua berkumpul dimeja makan, ibu baru ku memasak berbagai macam masakan kesukaan ku.

Namun aku gak ada selera makan.

Terus ayah ku menjelaskan ayah sudah mendaftar kan Donni di sekolah mu dan dia akan menjadi kawan satu kelas mu.

Ayah