Prolog

1K 71 1
                                    


Sebuah kelebihan terkadang membuat kita menjadi seorang yang selalu menyendiri dan tak mudah bergaul, namun terkadang juga kelebihan membuat kita menemukan seseorang yang senasib dengan kita.

Perbedaan sebuah kelebihan tidak menyurutkan sebuah pasangan untuk bersatu, butir butir cinta terkadang muncul secara tiba tiba saat kita menunjukan kelebihan masing-masing.

"Huh..kapan gue sembuh Tuhan, gue capek kaya gini terus," Rasya baru saja bangun dari tidurnya dan melihat langit senja dari balik jendela kamarnya.

"Kenapa gue harus terlahir dan memiliki orang lain dalam diri gue," batin Rasya yang tampak lelah menjalani hidup nya.

Begitu lah rutinitas cowok berambut hitam pekat itu saat senja, merenung menatap langit dari jendela kacanya.

Ceklek

Saat sedang melamun Rasya di kagetkan oleh suara terbukanya pintu dan muncul lah Yunita-sang Mamah sambil membawa susu coklat kesukaan sang Anak.

"Sayang, kamu udah bangun ternyata," ucap Yunita yang berjalan ke nakas untuk menaruh Gelas berisi susu coklat itu, lalu menghampiri sang anak yang masih berfokus melihat kearah jendela.

"Iya mah, baru aja Aku bangun," jawabnya yang masih berfokus dengan kegiatannya.

Yunita menghela nafasnya berat dan mengelus puncak kepala putranya itu "kamu kenapa lagi hm?"

Ia hanya menjawabnya dengan gelangan kepala. "Engga kenapa kenapa Mah, cuma mau nikmatin senja aja,"

"Kamu masih kepikiran sama kelebihan kamu yah?," tanya Yunita, namun Cowok itu hanya terdiam dan tak menjawab apapun.

"Tapi menurut aku itu kekuarangan bukan kelebihan mah," batinnya yang menjawab.

Lagi lagi Yunita mengehela nafas nya
"Yaudah kamu Mandi terus turun, Papah mau ngomong sama kamu,"

Rasya mengangguk sebagai jawaban

Yunita keluar dari kamar sang putra dan meninggalkan Rasya yang masih terpaku dengan matahari yang sebentar lagi terbenam.

"Apa dengan termenung kaya gini lo bisa sukses?," ucap Leon dari dalam dirinya.

"Engga tapi dengan cara kaya gini gue bisa tenangin diri gue dari amarah lo yang dasyat itu," jawab Rasya dalam hatinya.

"Apa lo bakal diem aja kaya gini dan engga keluar kamar sampe bonyok lo khawatir," tanya Leon.

"Engga gue cuma butuh sendiri Le,"
Rasya memejamkan matanya lalu menghembuskan nafasnya.

Cowok itu pun bangkit dari kursi nya itu lalu pergi untuk Mandi.

✴♦✴

Thanks Guys
Next...

Abnormal Boy And Indigo Girl (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang