Kekurangan bukan penghalang buat kita jatuh cinta
~Rasya
***
"Mulai besok kamu akan sekolah di sekolahan biasa dan tidak homeschooling lagi," ucap Roy- Papah Rasya.
Rasya yang sedang Fokus dangan bukunya pun sontak mendongak menatap sang Papah yang sedang duduk berhadapan dengannya.
"Maksud Papah bakal masukin aku kesekolah kaya anak remaja lain?," tanya Rasya dangan nada suara rendah.
Roy pun mengangguk sebagai jawaban pertanyaan sang Putra tunggalnya itu. "Iya, agar kamu bisa bergaul dan tidak mengurung diri di kamar,"
"Kenapa tiba-tiba Pah?," tanyanya lagi, sungguh heran dengan sang Papah yang mengambil keputusan secara tiba tiba.
"Rasya akan lebih nyaman menyendiri dikamar dari pada bermain dengan anak seusia ku,""Pokoknya Mulai besok, kamu akan berangkat kesekolah yang sudah Papah pilihkan," Ucap Roy kekeh. "Soal seragam dan perlengkapan lain Mamah sama Papah sudah siapkan di Walk in closet kamu,"
Rasya menghebuskan nafasnya pasrah lalu mengangguk.
✴♦✴
Huft..
"Semoga dengan ini bisa ubah sifat lo yah Le, dan lo engga ngamuk lagi," batin Rasya yang sedang menatap cermin full body.
"Tergantung sya, kalo engga ada yang bikin gue marah," jawab Leon dalam diri Rasya.
"Hem, bener juga," jawab Rasya.
Hari ini Rasya untuk pertama kalinya memakai seragam Sekolah umum setelah sekian lama ia jauh dari kata dunia luar yang cukup ramai.
Bisa di bilang Rasya Rapunzel versi Lelaki. Cowok itu terkekeh dengan baju seragam ini.
"Dah lama banget lo engga pake seragam ini, yang gue inget lo itu terakhir pake seragam olahraga TK..haha," tawa Leon dalam tubuh Rasya.
"Udah lah gue mau keluar," jawabnya dalam hatinya, lalu beranjak mengambil tasnya untuk berangkat sekolah.
Rasya dengan gugup berjalan menuruni tangga menuju lantai bawah, dan terlihat sang Mamah sedang menyiapkan sarapan dan terdapat sang Papah yang sedang duduk di meja makan.
"Khem," dehem Rasya dan membuat Mamah dan Papahnya menatapnya.
Mereka berdua menatap Sang Putra dari atas kebawah, Rasya tampak Tampan dengan baju seragam Yang di keluarkan ala badboy dan rambut hitam yang terlihat acak acak yang terkesan cool.
"Rasya? Ini kamu nak?," tanya Yunita yang masih tak percaya dangan penampilan anaknya.
Rasya hanya mengangguk lalu berjalan menuju kursi meja makannya.
"Kamu terlihat tampan dangan gaya seperti itu boys," puji Roy yang terkekeh dangan penampilan sang Putra.
"Terimakasih Pah, aku memang tampan setiap Waktu," Ucapnya dengan nada rendah sambil menyendok kan Nasi gorangnya lalu memakannya.
Roy dan Yunita terkekeh dengan ucapan Sang Putra.
"Kalo aku boleh tau, Apa nama sekolah ku Pah?," tanya Rasya lalu meminum Air dan susu coklatnya itu karna ia baru saja menyelesaikan sarapannya.
"Sma Putra Putri Bangsa," jawab Roy
"Kamu akan diantar oleh supir dulu, tapi kedepannya kamu mengendarakan sendiri,"Rasya hanya mengangguk mengerti.
Ia pun menggendong tas ranselnya dan berjalan kearah kedua orang tuanya untuk berpamitan lalu berjalan keluar pintu utama untuk menuju mobilnya.
✴♦✴
5 menit pun berlalu dan Mobil Rasya sudah berada di perkarangan Sekolah SMA Putra Putri Bangsa.
Sekolah itu terlihat ramai oleh murid murid yang berada di perkarangan sekolah, ada yang sedang nongkrong di tempat parkir, murid yang baru saja sampai di sekolah dan lain sebagainya.
Rasya pun keluar dari Mobil nya dan menarik nafas lega.
"Semoga ini jadi awal yang baik buat lo sya dan lo bisa punya temen," ucap Leon dalam tubuh Rasya.
"Doain gua ya Le," batin Rasya.
"Pasti lah, gue selalu bareng lo," jawab Leon
"Yaudah den, mamang pulang dulu," ucap Supir Rasya dan di angguki sang majikan.
Setelah mobil pergi Rasya pun berjalan menuju lorong kelas untuk pergi ke Ruang Kepala sekolah.
✴♦✴
"Lo itu anak Aneh jadi engga pantes sekolah di sini," ujar Thania--Queen bullying yang terkenal di SMA Putra Putri bangsa. Thania Bersama Teman temannya Chintya dan Clarissa sering sekali membully Anak baru dan anak culun Di sana.
"Iya Bener Kata Thania, Lo Reyna gak pantes sekolah di sekolah biasa tapi sekolah Untuk orang sakit jiwa..haha," tawa Chintya dan diikuti kedua temannya.
Rayna Ziva Aldera, gadis yang memiliki kemampuan khusus yaitu bisa melihat dan berkomunikasi dengan makhluk halus yang sering kita sebut Indigo.
Ia selalu di bully, dihina, dan di ejek karna kelebihannya itu.
"Tuhan..kenapa gue di jauhin di sekolahan padahal gue engga mau terlahir aneh," batin Rayna menangis.
"Udah lah guys dari pada kita kotor kotorin tangan kita buat bully anak aneh ini memding kita cabut," ucap Clarissa.
Thania And The Gang pun meninggalkan Rayna yang masih terduduk mengenaskan dilantai.
Sampai sebuah tangan terulur di hadapan gadis itu.
"Lo engga papa?," terdengar Suara rendah yang membuat Rayna mendongakkan kepalanya.
Rayna terpaku dengan netra sayu milik Cowok di hadapanya.
"Gue ulangi, Lo engga papa?,""Iya gue gak papa," Rayna pun membalas uluran Cowok itu.
"Yaudah, gue pergi dulu," Cowok itu pun Pergi begitu saja dari hadapan Gadis itu.
Ganteng, tapi gue engga tau namanya.
✴♦✴
Thanks Guys
Next..
KAMU SEDANG MEMBACA
Abnormal Boy And Indigo Girl (HIATUS)
Random"Lo yakin mau jadiin gue pacar, lo kan tau gue anak indigo dan sering ngomong sama makhluk halus," -Rayna "Gue yakin banget Na, sebenernya gue itu Punya Alterego dan gue engga normal," -Rasya "Em..Oke," -Rayna "Mulai sekarang kita Pacaran, dan melen...