ABAIG 13

254 19 0
                                    


Rintik gerimis melanda daerah permukiman sekolah SMA putra putri bangsa, yang menyebabkan cuaca begitu terasa dingin. siswa siswinya mau tak mau harus menghalau dingin dengan sweater atau jaket milik mereka.

"Gila, nih hawa dingin banget. kaya bakal ada apaan anjir, cuacanya plin plan ujan kagak dingin iya," gerutu Radit, lelaki berhoodie merah maroon itu sedari tadi menggosok kedua telapak tangannya.

Rasya dan Randy ikut menggosokan kedua tangan mereka, ketiganya sedang berjalan menuju warung depan sekolah, mereka sengaja tidak pergi menuju kantin dikarnakan tidak mau merasakan hawa ini begitu lama, rencananya mereka ingin membeli kopi susu hangat.

"Yoi sih dingin banget, kaya nya bakal ada salju dah, kalo saljunya dah turun kita bikin manusia salju kuy, Do you wanna build a snowman?,"  Randy dengan hoodie hitamnya berucap dan bernyanyi di kaliamat akhirnya.

Tak terasa geplakan maut dari Radit mengenai pipi Randy, Lelaki itu sepertinya lelah dangan tingkah nya. ia tak sadar bahwa lelaki itu bersifat sama dengannya.

"Cocok lo kaya gitu, kaya film apatuh yang ada annabell nya,"

Rasya yang mendengar ucapan kedua temannya itu hanya menggelengkan kepalanya, dua cowok ajaib yang sayang nya sudah ia anggap menjadi sahabatnya. Rasya mulai perlahan melembutkan hatinya untuk bicara banyak kepada mereka berdua.

"Frozen maksud lo dit," celetuk Rasya menyuarakan pendapatnya.

"Nah entuh tuh, lagian nih yah mana ada salju di negara maritim kaya indonesia ini, kalo lo mau kaya gitu sana ke inggris atau kebelanda di sono ada tuh salju," ucap Radit yang masih menggosokan kedua telapak tangannya.

Randy yang mengelus bekas tamparan sahabatnya itu, menatap sinis Radit. "Yekan bisa aja dihhh cuma nyanyi doang. menghangat suasana cuy," ucap lelaki itu.

"Menghangatkan suasana mata lo picek, ucapan lo itu kagak bisa bikin gue sama Rasya hangat, malah bikin kita darah tinggi tau kagak lo," kesal Radit memutar bola matanya jengah.

Mereka pun kembali berjalan menuju warung depan sekolah itu, hawa dingin masih menyeruak di sekitar mereka.

"Syaa, gue kok mendeteksi ada yang sama kaya lo di sekitar sini, auranya kaya gue kenal tapi gue lupa ini aura siapa," ucap leon dalam batin Rasya.

lelaki itu mengerutkan keningnya, Rasya hanya diam memikirkan apa yang di maksud dari ucapan alterego nya itu.

"kita obrolin ini nanti aja le," jawab Rasya lewat batin.

tak terasa mereka bertiga sampai didepan warung depan sekolah, sebenernya warung ini tidak persis depan sekolah mereka namun bisa di katakan dekat dengan sekolah mereka, hanya berjarak beberapa blok dari sekolah mereka.

"Seperti biasa warung ini masih rame aja," ucap Radit yang menatap keliling halaman Warung sederhana itu yang terdapat beberapa anak remaja.

Mereka mulai menelusuri Warung tersebut, bermaksud mencari bangku kosong untuk mereka bertiga tempati, dan Radit menemukan 3 bangku kosong pojok kiri warung itu.

"Eh itu ada yang kosong, gas lah kita kesana," Celetuk Radit, cowok itu menujuk bangku yang ia temu kan tadi.

Tanpa berfikir panjang mereka duduk di bangku yang tersedia itu namun sebelum itu mereka memesan dahulu makanan dan minuman hangat yang akan mereka makan.

Suasana nya begitu Ramai, banyak anak remaja yang hanya sekedar nongkrong atau makan dan minum disitu, Rasya merasakan begitu nyaman di dalam keadaan seperti ini, tak akan merasa sendiri seperti biasa nya.

"Suasana nya gimana Ras, lo pertama kali kan masuk sini?," ucap Radit yang membuka percakapan dari mereka bertiga, Randy sendiri sedang sibuk dengan Handphonenya, tak tahu berbalas pesan dengan siapa.

Abnormal Boy And Indigo Girl (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang