ABAIG 17

162 9 1
                                    

//Plak

Sebuah tamparan keras terdengar di penjuru rumah yang lumayan besar itu, dan terlihat seorang gadis terduduk sembari memegang pipinya yang memerah.

"Kenapa kamu sebagai anak engga bisa yah bikin saya senang sekali saja, selalu saja kamu membuat saya marah, andai bukan karna kamu saya akan bahagia dengan anak laki laki saya," ucap Sang ayah menatap gadis terduduk itu.

Sang ibu yang berada di samping anak nya pun memeluk tubuh lemah anak gadisnya, jika bukan dirinya siapa lagi yang  menolong putrinya itu.

"Apa salah Yala pah, Yala juga engga mau abang meninggal, kasih Yala alasan yang masuk akal buat nunjukin kenapa papah engga sayang sama Yala," ucap Yala, dada nya begitu sesak melihat lelaki yang menjadi cinta kedua nya itu,

em kalo kalian fikir cinta pertama seorang anak perempuan itu sang ayah, berbeda dengan Yala, cinta pertama gadis itu adalah sang abang yap Danu adalah abang sekaligus cinta pertama Yala.

"Karna kamu terlahir menjadi perempuan, kenapa saya dulu engga gugurin kamu dari perut istri saya saja, saya malu punya anak engga berguna kaya kamu," sentak sang ayah.

"Mas udah mas, jangan seperti itu, Yala juga anak kita mas, Kematian Danu bukan lah salah Yala mas," ucap sang Ibu, wanita itu terus merangkul anak gadisnya itu.

"Halah diam kamu, saya tak sudi menganggap perempuan ini anak saya, anak saya hanyalah Danu, Danuarta Abigrial, jika bukan Karna Danu yang ingin anak perempuan mungkin dia tidak akan ada di dunia ini," celatuk Ayah Danu dan Yala menatap menyalang ke arah istri nya dan Yala.

"AYAHH APA MAKSUD AYAH NGOMONG GITU HAH," Teriak Danu yang sayangnya tak akan bisa terdengar oleh kedua orang tua nya dan adik nya. Lelaki itu merutuki diri nya yang hanya bisa menonton saja dan tidak bisa ikut campur membela sang adik.

Iyaa benar, Danu dari awal sudah berada di sana, dan melihat kekejaman ayahnya yang menyiksa sang adik, Lelaki itu diam menatap sendu sang adik yang matanya sembab karna menangis jangan lupakan memar di pipi nya yang memerah hasil dari sang ayah.

"Dengar yahh, sekali lagi kamu itu muncul saat teman teman saya datang saya akan usir kamu dari rumah ini, kuman macam kamu engga pantes hidup tau tidak, perempuan macam kamu memangnya bisa apa saja?, hanya bisa buat saya malu memiliki anak perempuan seperti kamu," ucap Sang ayah yang menatap tajam Yala, setelah mengatakan itu Pria dewasa itu pun pergi meninggalkan Istri dan anaknya.

Yala menangis terseduh di pelukan sang ibu, Sang ibu nya juga berusaha menengangkan Yala, mengelus punggung putri bungsunya.

"Mah.. kenapa Abang pergi mah, cuma abang yang bela Yala kalo Yala di pukul sama Papah mah," Ucap Yala lirih, itu terdengar sangat menyakitkan bagi orang yang mendengarnya.

"Iya sayang mamah tau, tapi ini udah takdir tuhan sayang, Yala tenang yahh masih ada Mamah di sini yang sayang sama Yala, Abang juga pasti sedih kalo Yala sedih gini, Abang akan selalu jaga kita dari Atas sana," ujar Ibu yang berusaha memenangkan Yala.

"Yala maafin abang yala, abang belum jadi abang yang baik buat kamu, abang terlalu bodoh buat lindungin kamu dari apa yang bikin kamu sakit, abang janji sama kamu abang bantu kamu lewat Rayna dan temen temen nya," ucap Danu menatap Ibu dan Yala di depannya.

✴⛓✴

Sepuluh gelombang kanan~
Sepuluh gelombang kiri~

"Si anjir, itu mulu Fyp lo dit, lama lama gue hapal tuh sepuluh gelombang kanan sepuluh gelombang kiri," sewot Randy mendengar sound yang ada di handphone Radit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Abnormal Boy And Indigo Girl (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang