Lelaki itu tersenyum memandang kotak di depannya, membayangkan betapa indahnya nanti jika gaun yang ada dikotak itu dikenakan oleh gadisnya nanti.
Dia berjalan ke arah taman belakang, mencari seseorang. "Bang Juna," panggilnya.
"Oi, kenapa?"
"Minta tolong lagi hehe," ujarnya cengengesan.
Juna berdecak, dasarnya bukan dia tak mau menolong lelaki itu, namun ini sudah ke sepuluh kalinya Chenle meminta bantuan, apalagi permintaan Chenle yang tak pernah berbeda tujuan dari tadi. 'bang, tolong ingetin Yiren minum susu,'
'bang, minta tolong kasih makanan ini ya,'
'bang tolong ingetin Yiren jangan lupa istirahat,'
'bang Juna tolongin gw, bilang dia gausah mikirin omongan gw yang kemarin,'
Sudah terbayangkan wajah bang Juna saat bosan dengan ucapan Chenle, "ck. Nih anak masih aja marahan....," Chenle yang mendengarnya langsung ikut duduk di ayunan kayu tempat bang Juna duduk saat ini.
"ini yang terakhir. Gw janji sama Lo Bang."
"Apalagi kali ini?" Tanya Juna tampak heran.
"Kasih Adek lu, terus suruh dia pake untuk acara prom nanti malam,"
Bang Juna yang tadinya kesal kini malah tersenyum cengengesan, matanya terlihat sangat menggoda lelaki di depannya, tamat riwayat Chenle, setelah ini pasti dia akan mendapat ejekan dari seorang Juna. "Cie...So sweet banget Adek ipar gw..."
"Romantis juga Lo ikan lele, yaudah nanti gw kasih. Eits jangan lupa kasih upah,"
"Ck. Tenang nanti gw kasih." Jawab Chenle santai.
"Adik ipar yang berbakti Lo Le, bangga gw sama Lo,"
"Halah udah apal gw sama Lo Bang,"
Juna tertawa lalu langsung menjalankan misinya, memberi kotak tadi kepada Yiren. Dengan langkah seribu di kecepatan 10km/jam dia menuju ke kamar Yiren.
Tok tok tok
"Paket!!!"
"Woy paket nih!!!"
Tok tok tok
"He bumil, buka pintunya! "
Cklek
"Ck ap—"
"Ambilpakenantipaspromnightgamautau. Kalaulogapakegwpecatlosebagaiadek." Setelah itu Juna kabur meninggalkan Yiren yang mengedipkan matanya kebingungan.
"Abang gw waras gak sih?" gumamnya.
Tak mau memusingkan kelakuan abangnya, gadis itu memilih kembali memasuki kamar yang serba ungu. Menduduki pinggiran kasur sembari membuka isi kotak tersebut.
Sudut bibirnya terangkat perlahan melihat gaun cantik ada di depan matanya, terdapat juga satu pucuk surat disana.
'dipakai ya buna...( ◜‿◝ )♡
- Permintaan anak Lo Ren,'
Yiren tertawa membacanya, sudah ketahuan 100% kalau ini tulisan Chenle. "Iya iya buna pakai, demi anak,"
Setelahnya Yiren menaruh kotak tersebut di lemari, lalu menggerakkan kakinya keluar dari kamar, hatinya tengah berbunga entah kenapa. Seakan tahu dimana lelaki itu kakinya cepat mengarah ke taman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Parents |CHENLE YIREN| [✓]
FanfictionSampai kapanpun seoranh Yirena Arrabell tidak akan pernah mengibarkan bendera putih untuk berdamai dengan musuhnya Chendra Leo, namun sampai pada suatu saat.... Sebuah kecelakaan berhasil membuat keduanya itu harus bersatu selamanya. Rank Rank 🎖️...