Menunggu

1.8K 289 38
                                    

Yiren dan Chenle hari ini berangkat bersama ke sekolah seperti biasanya. Semua siswa di sekolah sekarang sudah tak merasa aneh lagi dengan kedua pasangan itu, rasanya mereka sudah bisa mulai untuk menerima bahwasannya kedua insan itu kini telah akur sejahtera.

Jika dibandingkan dengan pasangan muda lainnya, Chenle bukanlah lelaki yang terlalu romantis, namun dia akan selalu menjadi orang pertama yang sigap membantu Yiren jika gadis itu sedang membutuhkan sesuatu.

Beberapa bulan ini bagi Yiren sangat berarti, semakin hari dia semakin mengenali sosok Chenle yang bertanggung jawab, mulai dari menjemput-mengantar, Check-up, mengingatkan makan dan berbagai hal lainnya selalu Chenle lakukan.

Namun, yang perlu kalian tahu. Mereka berdua memang tidak pernah saling menyatakan tentang perasaan nya satu sama lain. Tapi semuanya tetap akan terlihat dari setiap tingkah laku dan juga hal yang mereka berdua rasakan. Layaknya pasangan yang masih terdiam menutupi perasaannya masing-masing.

"Tadi Lo gak ikut jam olahraga kan?"

Yiren menggelengkan kepalanya lucu. "Enggak,"

"Susu nya udah Lo minum?"

"Belum, kalau minum itu rasanya mual, tapi ga sampai muntah sih."

"Minum sedikit aja emang gak bisa?"
Yiren menggelengkan kepalanya. "Atau mau ganti rasa aja biar gak mual?"

"Boleh deh,"

"Mau rasa apa?"

"Vanila aja Le,"

"Yaudah nanti kita beli," Yiren tersenyum mengangguk. "Sebelum pulang mau makan dulu ga?"

"Iya mau."

"Mau makan apa? Tapi jangan minta gw yang masakin, gw lagi males masak. Kita beli aja,"

"Hmmm...yaudah, mau Soto Surabaya, Lo harus coba."

Chenle membesarkan bola matanya "Jauh bahnget, mau makan aja ke surabaya dulu." Yiren berdecak. Ternyata susah juga ya kalau mau ngomong sama orang kaya "Lo beneran gak tau soto surabaya ya? soto surabaya tuuh udah banyak kesebar di berbagai wilayah, gak cuma ada di surabaya doang." Ujarnya menjelaskan.

"Jadi itu konsepnya kaya warung nasi padang? yang namanya doang nasi padang tapi makannya di jakarta," Yiren mengangguk "mungkin bisa dibilang begitu."

"Yaudah... Emang jam segini masih buka?" Tanya Chenle, mengingat ini sudah jam 3 sore, tepat sekali mereka baru pulang sekolah.

"Buka sampai malem." Chenle memandang langit yang mulai mendung, bersamaan hawa dingin dari angin yang cukup kencang.

Dukk

"Pake, nanti anak gw kedinginan," ujarnya santai setelah melemparkan Hoodie hitam ke-kepala Yiren.

"Ck. Iya-iya biar anak Lo gak Ke-di-ngi- nan," kesal Yiren saat Chenle berjalan meninggalkan nya.

Mereka berjalan beriringan menuju luar sekolah, mencari tukang soto Surabaya yang setau Yiren tempatnya berada disamping sekolah persis. "Yiren,"

"Winter Somi? Kenapa?"

"Mau kemana?Kok belum pulang?" Tanya Winter bersaan datangnya Somi. "Mau makan Soto di sana," unjuk gadis itu.

"Ngidam Lo ya?"

"Sssttttt Somi, suara Lo gede banget bego!" Kesal Winter menutup mulut Somi cepat.

"Gatau juga sih, tapi dari awal gw belum rasain ngidam"

"Tapi Lo udah rasain morning sickness?"

Young Parents |CHENLE YIREN| [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang