Bersyukur dengan doa Chenle yang terkabul, akhirnya sang ibu waketos berani untuk masuk sekolah lagi, secara perlahan gadis itu mulai menghilangkan semua rasa takutnya.
Langkah nya mengajak ia untuk memasuki ruangan kelas, keadatangn gadis itu langsung di sambut ceria semua teman-temannya di kelas 12 Ipa 2. Yiren sangat bersyukur bisa ada di kelas ini, salah satu kelas unggulan yang bisa dibilang lumayan seru, ternyata menurutnya masuk kelas unggulan tak terllau buruk, gak selalu tentang anak-anak yang fokus belajar, tapi disini juga banyak yang suka memberi tawa dan canda, dan yang terpenting adalah kekompakan nya.
Di sekolah ini terdapat dua kelas unggulan. Kelas unggulan pertama 12 IPA- 1, dan unggulan kedua kelas 12 IPA-2.
Jika Yirena Arabelle berhasil masuk kedalam kelas unggulan kedua, maka jangan dilupakan bahwa kenyataanya Chendra Leo termasuk dari anak kelas unggulan pertama. Walaupun semua tingkah laku Chendra Leo sering di protes oleh guru-guru namun, jika sudah berhubungan dengan nilai rapor ia akan selalu mendapatkan pujian.
Sempat ada dimana banyak sekali orang yang curiga dengan pencapaian Chenle, mereka kira lagi-lagi Chenle menggunakan uangnya untuk masuk kedalam kelas unggulan. Seorang Chendra Leo hanya bisa tertawa sinis mendengarkan omong kosong dari mereka yang iri akan pencapaiannya.
Namun Chendra Leo tetaplah Chendra Leo, dimana ia suka dengan tantangan, dan selalu mencoba ingin membuktikan semua yang ia bisa. Kala itu mereka semua dibuat membisu saat Chenle terpilih menjadi perwakilan sekolah di olimpiade matematika tingkat Nasional.
Dan ya... Akhirnya mereka sadar bahwa Chendra Leo bukanlah sekedar anak nakal yang sering masuk ruang BK.
Mari kita kembali lagi ke Yiren. Dia mendudukan dirinya dengan tenang tanpa suara sedikit pun, anggun seperti biasanya. Yiren hanya bisa diam membisu dikala banyak dari temannya yang melemparkan berbagai pertanyaan.
"Satu-satu ya kalau mau nanya," ujar Yiren penuh kesabaran."Gw duluan!" Ujar Winter dengan cepat "lo kenapa gak masuk sekolah 3 hari? Gaada kabar kaya orang ilang tau, gw jadi khawatir."
"Okay bentar ya, sebelumnya gw minta maaf udah buat kalian khawatir, gw gamasuk karena demam." Balasnya cengengesanm
Somi mendengus kesal, kini ia ikut membuka suara "Tapi kok lo ga baca line kita 3 hari sih?"
"Ya maaf, pala gw kalau lagi pusing gabisa main hp,"
"Tapi lo sekarang udah gapapa kan Ren?" Tanya Winter penuh kekhawatiran.
Yiren tersenyum mengangguk "Sehat kok 100%." Lagi-lagi Yiren beryukur memiliki teman-teman yang sangat perduli akan dirinya.
Tok tok tok
"Nyari siapa le?" tanya Daehwi melihat Chenle yang baru mengetuk pintu kelas.
"Nyonya besar," ujar Chenle dan lelaki itu mengangguk paham.
"Yiren ini Sia teh dicariin Chenle," teriak Daehwi. Yang merasa terpanggil langsung menoleh cepat. Chenle menghampiri bangku gadis itu. Pasang sorot mata setiap orang seakan terkunci pada mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Parents |CHENLE YIREN| [✓]
Fiksi PenggemarSampai kapanpun seoranh Yirena Arrabell tidak akan pernah mengibarkan bendera putih untuk berdamai dengan musuhnya Chendra Leo, namun sampai pada suatu saat.... Sebuah kecelakaan berhasil membuat keduanya itu harus bersatu selamanya. Rank Rank 🎖️...