Sinar matahari masuk menelisik melalui jendela kaca di kamar gadis itu. Sejak malam Yiren tak henti-hentinya menangis setiap mengingat kejadian terburuk dalam hidupnya.
Gadis itu meringkuk ketakutan di samping kasur, dia menundukan kepalanya, tak lupa dengan rintihan sakitnya karena kejadian kemarin malam. Sungguh ini masih terasa sangat nyeri apalagi saat dia ingin bergerak.
Chenle ikut terbangun saat silau cahaya menusuk matanya, dia terdiam sejenak memperhatikan ruangan tempatnya berada saat ini bukanlah kamarnya.
Lelaki itu menoleh ke selimut yang menutupi tubuhnya saat ini.
Dalam hati nya dia mengutuk semua kelakuan bodohnya yang terlalu gegabah. Persetan dengan kejadian semalamz bagaimana bisa dia berani merenggut mahkota seorang wanita seperti ini. Entah bagaimana kedepannya nanti dia sangat khawatir.
Dia bangun mendudukan dirinya, dan menoleh pelan ke arah Yiren yang masih menutupi wajahnya. "R-ren..." panggil Chenle namun tak dibalas sang empu.
"Ren...Yiren maafin gw," ujarnya menunduk meneteskan air mata. "Ren..., maafin gw, semuanya salah gw Ren," tangisnya semakin terdengar.
Yiren mulai menolehkan kepalanya sejenak ke Chenle, gadis itu sontak menangis lebih keras dari sebelumnya.
Otaknya terus berputar teringat kejadian semalam, yang memang sangat pedih.
Perlahan tangan Chenle bergerak menarik tubuh Yiren untuk masuk kedalam dekapannya, dengan lembut dia mengelus lembut surai sang gadis, berusaha menenangkan. "Semua salah gw Ren, maafin gw,"
"G-gw udah kecewain mamah papah le," tangis Yiren tersendu dipelukan Chenle. "Chenle.... Gw takut," Tubuhnya bergetar ketakutan di dalam dekapan Chenle.
"Yiren.... gw ada disini, gak perlu takut... Jangan nangis lagi Ren, gw janji bakalan tanggung jawab."
"G-gw gayakin lo bisa..." getar suaranya.
"Kali ini percaya sama gw ya Ren?" Ujarnya memegang tengkuk Yiren untuk saling berhadapan "Gw janji sama lo,"
"Tapi Le..."
Chenle menatap dalam mata gadis itu dalam "gw gak akan pergi dari Lo... Gw janji..."
"Gw pegang janji lu Chendra Leo...,"
Sudah sekitar tiga hari Yiren mengurung dirinya di kamar, dia masih tidak berani untuk pergi keluar karena rasa takut untuk bertemu orang lain.
Disisi lain Chenle juga masih tak berani untuk bertemu Yiren atau sekedar menjenguk sebentar saja. Bayang-bayang tangisan Yiren selalu membuat Chenle merasa semakin bersalah.
Chenle kacau siang ini, semua temannya juga heran dengan sikap Chenle yang tak seperti biasanya, tiga hari ini lelaki itu lebih banyak diam dan melamun, terkadang juga menangis dalam diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Parents |CHENLE YIREN| [✓]
FanficSampai kapanpun seoranh Yirena Arrabell tidak akan pernah mengibarkan bendera putih untuk berdamai dengan musuhnya Chendra Leo, namun sampai pada suatu saat.... Sebuah kecelakaan berhasil membuat keduanya itu harus bersatu selamanya. Rank Rank 🎖️...