Janji?

2.1K 324 36
                                    

Sudah sekitar sebulan lebih semenjak kejadian yang tak di inginkan itu terjadi. Kini Chenle benar-benar menjadi sosok penjaga untuk Yiren, mulai dari jemput sampai anter pulang sekolah semua dia lakukan.

Entah sejak kapan dia berfikir kalau semua itu kewajiban yang harus ia lakukan mulai dari sekarang.

Sama seperti hari ini Chenle masih setia berdiri menunggu Yiren memberikan setiap arahan ke para calon ketos selanjutnya.  Ya seharusnya Chenle sih yang ngelakuin, tapi alangkah baiknya Yiren yang melakukan biar lebih ter-arah secara  lurus.

"Pokoknya kalian buat visi-misi yang jelas ya, jangan asal-asalan.  Kalian tau kan kalau mau jadi ketos itu bukan sekedar mainan, jadi kalian harus serius dan ngejalanin semuanya sebaik mungkin." Ucap Yiren kepada tujuh orang di depan nya. "Iya siap kak,"

"Ren," panggil Chenle.

"Hm?"

"Gimana kalau kita buat acara promosi, jadi nanti mereka bisa nunjukin visi-misi sama bakat mereka masing-masing biar semakin menarik perhatian siswa lainnya," usul Chenle.

"Boleh juga sih, tapi mereka siap ga?, kalau ada acara kaya gini."

"Siap aja sih kak, kayanya seru juga kalau ada acara kaya gitu," ucap salah satu adik kelas.

"Yaudah nanti gw pikirin lagi deh ya, kalian persiapin aja dulu."

"Yaudah sekarang selesai sampai disini aja, kalian boleh cabut sekarang," ujar Chenle menutup kegiatan.  "Oke kak, makasih."

"Ya."

"Le..." panggil Yiren yang sudah merasa badanya sangat lemas.

"E-eh kenapa? "

Tangan nya memijat dahi yang terasa sakit "Gatau, tiba-tiba pusing,"

"Yaudah ke uks aja dulu,"

"Heem,"

"Kuat jalan ga?"

"Kuat kok,"

Chenle memegang bahu Yiren agar tetap kuat untuk berdiri sampai ke uks. Perlahan gadis itu menidurkan dirinya di salah satu ranjang kecil bewarna biru.
"Nih minum, adanya cuma obat ini," ujar Chenle memberikan satu tablet obat dan air putih.

"Iya..."

Sekitar sepuluh menit Chenle terduduk disamping ranjang, menunggu kondisi Yiren mulai membaik "Masih mau istirahat disini?"

Yiren menggelengkan kepalanya "Engga le, gw mau pulang aja." Ujarnya lemas.

"Yaudah,"

Lelaki itu berdiri, namuk juga dengan seketika ia membukukkan badannya di depan Yiren "Naik." Ujarnya tiba-tiba.

Gadis itu menaikkan alisnya kebingungan. Apa yang dimaksud Lelaki aneh ini? Dia tak paham. "Ha?"

"Naik cepet, gw gamau lo tiba-tiba pingsan karena gak kuat jalan." Sebentar, rasanya Yiren sedang berusaha menahan senyum di wajahnya. " gw masih kuat jalan."

"Keras kepala banget dah, tinggal naik aja apa susah nya sih," geram Chenle langsung membawa tubuh Yiren ke punggung nya, tak perduli dengan keras kepala sang gadis 

"Ih le! gw malu kalau ada yang liat gimana?" Hiraunya.

"Ya biarin aja, kan emang punya mata gunanya buat liat."

"Ck. Serah lo deh."

Chenle berjalan menuju parkiran dengan  Yiren di belakang nya dan dua tas yang ia pegang. "Ini tas lo bawa apaan aja sih. Berat banget gila."

Young Parents |CHENLE YIREN| [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang