bujangan pergi ke pasar

104 23 1
                                    





"PISO NGAPA PISO MINJEM PISO DONG!"

"TAR DULU LAGI DIPAKE BANGSAT"

"Kam ambilin lengkuas kam"

"INI MAH KUNYIT ANJIR"

"TOD LU KALO MOTONG YG BENER NGAPA"

"CHAK INI NGAPA PANCINYA JADI MELAYANG GINI?!"

"ANJIR GOSONG OY GOSONG!!"

"CABE MANA CABE, CABE COK BUKAN CABE CABEAN"

"OJIRO EKORLU LEPAS DULU NGAPA, MENUH MENUHIN TAU GAK SI?!"

Begitulah suasana asrama 1-A yang sedang bersiap menyambut idhul Fitri. Ribet, riweh, ambyar, amburadul, berarakan, ini itu serba bala.

"Tod, Mid, Kir, Kam, Ser" panggil Hagakure, "keknya lu pada kagak guna deh, lu lu pada bisa beliin kelapa parut, btw santennya mintain ya, kunyit, lengkuas, bawang merah putih, lada, cabe, ayam yang sekilo 32.000, sama daun salam? Dipasar Selasa?"

"Loh gua juga Hag?" tanya Kaminari

"Iya lu gak guna pergi aja" timpal Jiro. Kelima orang yang dipanggil itu pun menyanggupinya, dan bergegas pergi dari sana, males juga di asrama gerah, mana banyak bau gosong.

"Bentar gua ikut." Bakugo melempar pisaunya, kembali ketempatnya dan melepas celemek lope lopenya. "Gua gak jamin mereka bakal guna juga dipasar."

"Eh bak lu jangan ngikut kamvret, bakat lu dibutuhkan disini! Nanti siapa yang motongin bawang?!" Iida manggilin Bakugo, ya emang si, Bakugo tuh pingter masak.

"Udah gapapa, Bak lu ikut aja, gua takut nyasar." Ujar Sero narik narik tangan Bakugo.

"Emang mantaplah Bakubro, jago masak, bersih bersih, akrab sama pasar, calon bini idaman banget ini" - Kirishima

"Dahlah banyak bacot aja ente, mau gua anter kagak?!"

"Mau dong!"
.
.
.
.

"Dah sampe" ucap Bakugo acuh, kelima couo dengan surai warna warni itu sumringah ngeliat pasar yang ramenya kayak lagi haji. Mata mereka berkima berbinar menatap semua jenis bahn masakan yang dijaja oleh penjual.

"Wuooooo anjir ternyata kek gini pasar tradisional?! Gilee baru kali ini" Kaminari narik narik lengan baju orang disebelahnya, dikiranya sih Bakugo.

"Anu mas maap, siapa ya narik-narik baju saya?"

"Eh, sori-sori, tak kira temen saya..." ujar Kaminari sambil garuk2 kepala. Orang tadi cuma senyum lalu pergi begitu aja. Emang keliatannya cuek bebek, tapi ternyata dalam hati lagi disko karena ternyata orang itu adalah y/n yang menghusbukan Kaminari.

'WOI LAH FIX GUA GA BAKAL CUCI NI BAJU, SAYANG, NANTI BAU KAMINARINYA ILANG LAGI'

Tapi yang ada bukan bau Kaminari tapi bau pasar.

"Betewe Bakugo mana?!" - Sero

"Eh iya ya, EH IYA BAKUBRO MANA NJIR?!" -Kirishima

"Ja-jangan-jangan nyasar?!" -Midoriya

"Kalo dia aja nyasar gimana kita su?!" - Kaminari

"Posthink aja, Bakugo ke wece" - Todoroki

Mereka berlima celingukan, pasalnya mereka belom pernah tuh yang namanya ke pasar tradi, nyasar lah nyasar mereka bisa-bisa. Mana rame banget kan ye, pada teriak-teriakin nama dagangannya, bocil nangis lah, suara ayam lah, inilah itulah. "Gi-gimana kalo kita mencar cari Bakugo?" usul Sero

"Gevlee ini anak malah nyaranin mencar, ilang di tempat jagal bisa-bisa lo yang dijual Ser." -Kirishima

"Jangan nakutin gua asu!" akhirnya mereka perlahan berjalan memasuki gedung pasar. Tadi mereka masih diluarnya.

DIARY Koplak BnhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang