part 17

412 61 6
                                    

"Gua mau ke Jogja dong." ucap Tama sombong.

Anggi meliriknya sinis. "Pamer pamerrr. Kalo ga ngajak gausa pamer."

"Mau ikut?" Tama menaikkan salah satu alisnya.

"Heee jangan bercanda kau ya."

"Lah seriusan."

"Boong lo. Inget dosa deh, kebanyakan boong."

"Beneran, Anggi. Kau mau ikut?"

"Nggak. Ga enak sama keluargamu. Ganggu family time." jawab Anggi kemudian membereskan seluruh barangnya yang ada di meja.

"Papi sama mami ga ikut. Mereka liburan berdua di USA."

"Terus kau liburan sama siapa aja?" tanya Anggi yang masih membereskan seluruh barangnya.

"Abang sama pacarnya, kakak sama pacarnya, nah gua nyamuk."

"Kenapa ga kau ajak Melora aja? Dia kan pacar kau juga. Masa kau ajak aku."

"Bercandanya ngga lucu ya, Nggi. Abang sama kakak aja ga setuju gua pacaran sama dia. Masa gua tiba-tiba ajak jalan sama mereka."

Anggi menyengir tak berdosa. "Iya ya, lupa maap."

"Terus gimana? Mau gak lo? Ga usah pusing biaya. Udah diatur sama papi mami."

"Ya masalahnya gua boleh ga sama ayah bundaa. Jauh banget, Tam. Gua pulang diatas jam 8 aja diomelin."

"Ijin dulu coba. Kalo masih ga boleh, ntar gua main ke rumah lo deh. Udah yok pulang sekarang." Tama berdiri kemudian berjalan bersama ke luar kelas bersama Anggi.




Malam harinya di rumah Anggi

Ayah Erik, bunda Hera, dan Anggi sedang melakukan makan malam bersama. Hampir setiap malam keluarga Anggi selalu menyempatkan berkumpul seperti ini. Walaupun kadang Anggi malas makan malam dan memilih untuk tidur atau mengerjakan tugas.

"Ayah Bunda, boleh ga aku pergi ke Jogja sama Tama?" tanya Anggi memecah keheningan di meja makan.

"Kenapa tiba-tiba kamu pengen pergi ke Jogja, Nggi?" Tanya Erik.

"Aku tadi diajak Tama liburan ke Jogja, Yah. Kita kan liburan ini juga ga kemana-mana, ayah sama bunda masih ada banyak kerjaan, jadi aku pengen jalan-jalan." jelas Anggi.

"Nggak. Masa anak gadis liburan berdua sama laki-laki. Iya bunda tau Tama anaknya baik, tapi tetep ga boleh kalo berdua. Liburannya jauh lagi di Jogja." sanggah Hera.

"Ngga berdua, Bundaa. Ada abangnya Tama sama pacarnya, ada kakaknya Tama juga sama pacarnya. Ngga bakal macem-macem Bunn beneran deh." Anggi memasang wajah melas di depan kedua orang tuanya, berharap supaya mereka mengizinkan Anggi pergi liburan.

"Yaudah deh boleh." ucap Erik.

"Ayah apaan sih. Nggak Nggi ga boleh. Siapa yang tanggung jawab kalo kamu kenapa-kenapa?" ujar Hera menyanggah ucapan suaminya.

Anggi mengerucutkan bibirnya. Wajahnya sudah mulai sebal dengan bundanya. "Anggi yang tanggung jawab."

"Kamu itu anak bunda satu-satunya, Anggi. Bunda gamau terjadi sesuatu yang buruk sama kamu."

"Bundaaa, Anggi bukan anak kecil lagii. Aku bisa jaga diri, Bun. Aku ga pernah jalan jauh selain sama ayah bunda loh. Sekaliii aja, boleh ya???" tanya Anggi memohon.

Bunda Hera tetap pada pendiriannya. Ia menggelengkan kepalanya dengan mantap. "Kalo bunda bilang nggak ya nggak, Anggi. Nanti deh ayah sama bunda cari jadwal kosong, terus kita liburan bareng ke Jogja. Ya??" tawar Hera.

JUST FRIEND?? || MarkNatama × AnggiMaritoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang