part 21

380 55 11
                                    

"Anggi." ucap Tama yang daritadi sibuk membuat story di akun instagram pribadinya.

"Apa, Tam?" tanya Anggi.

"Kau sadar ga kita dikelilingi manusia manusia penghuni Universitas Indonesia??" ucap Tama dengan mata yang terbuka lebar memandang Anggi.

Anggi memerhatikan sekelilingnya. "Ih iya takutttttt. Kenapa kita main sama manusia manusia ambis nan jenius ini???"

"Gatau Anggi. Udahlah tempat kita bukan disini."

"Pulang yuk, Tam. Gakuat."

Michael, Melisa, Shelya, Mario tertawa karena celetukan tidak berfaedah dari Anggi dan Tama. "Iya kalian beda sendiri. Calon penghuni ITB." ucap Mario.

"AAAAMIIINNN." jawab Anggi dan Tama bersamaan.

"Anggi pengen jurusan apa udah tau?" Tanya Melisa.

"Kayanya pengen FTI sih, Kak. Tapi bisa ga ya? Pengennya muluk-muluk amat aku inii." ucap Anggi.

"Bisa lah kenapa ga bisa. Kau selalu gitu Anggi. Ga pernah percaya sama kemampuan kau sendiri. Kalau kau aja ga percaya sama kemampuan kau, gimana Tuhan mau percaya buat wujudin mimpi kau." jawab Tama serius kali ini.

"Kalo yakin ya yakin Tam, tapi---"

"Yakin. Udah itu aja. Kalo yakin ga pake tapi."

"Bisa kok, Nggi. Belajar UTBK yang serius mulai sekarang." ucap Shelya.

Mario mengangguk. "Terus jangan terlalu ngarep ke SNM. Beneran deh meskipun nilai lo paralel 1 di sekolah, ga menutup kemungkinan lo ga lolos SNM. Kencengin di materi UTBK aja."

"Doain ya kakak-kakak akuh. Oh kalo kak Shel jurusan apa?" tanya Anggi.

"Sama kaya bang Michael, jurusan manajemen keuangan." jawab Shelya.

"Wisuda kapan si kalian? Udah sidang kan?" tanya Tama.

"2 bulan lagi wisuda. Udah beres semua sebenernya, tinggal nunggu tanggal aja." jawab Michael.

"Cinta bersemi di kampus." celetuk Melisa.

"Bang Michael sama Kak Shel baruuu?" tanya Anggi kepo.

"Iyaa, Nggi. Jalan 4 bulan lah ya." jawab Shelya.

"Udah langsung nikah aja ga usah pake lama. Kriteria papi mami juga udah masuk semua tuh. Abang katanya pengen cepet-cepet punya anak." ucap Tama tak berdosa.

Michael mencubit pipi Tama. "Kau pikir nikah kaya daftar SMA hah?"

"Ya kan abang sendiri yang bilang pengen cepet nikah."

Shelya dibuat tersipu oleh pernyataan adik kekasihnya. "Hahahaha doain aja Tam."

"Ditunggu ponakan buat aku ya, kak Shel. Nanti aku pinjam satu bulan boleh ya." ucap Melisa.

Mario tertawa. "Pinjam anak orang udah kaya rental sepeda ya, beb."

"Anggi Tama gimana nih? Masih bertahan sama HTS an?" tanya Michael memancing.

"Sahabatan aja, bangg." jawab Anggi.

Tama menghembuskan napas berat. "Anggi juga udah punya pacar abang ih. Kenapa si kalian ini sukak kali jodoh-jodohin aku sama Anggi."

"Biasanya yang berawal dari dijodoh-jodohin itu jadii." ucap Shelya.

"Dih mana ada kaya gitu, Kak."

"Lah gua sama Melisa dulu juga dijodoh-jodohin. Cuma karena satu momen akhirnya anak-anak di sekolah sukaaa kali nggoda kita. Lama lama baper, eh jadi." jelas Mario.

JUST FRIEND?? || MarkNatama × AnggiMaritoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang