•Restu?

53 14 19
                                    

Happy Reading

•••√•••
°
°
°

Ucapan Dewa tentang bekal kemarin adalah benar , dia sudah berbicara tentang Dera kepada sang mama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ucapan Dewa tentang bekal kemarin adalah benar , dia sudah berbicara tentang Dera kepada sang mama.

Bahkan Sella ingin bertemu dengan gadis yang diceritakan oleh Dewa secepatnya karena , jarang-jarang sang anak berbicara tentang gadis kepada Sella , rasanya baru pertama kali ini Dewa menceritakan tentang seorang gadis.

"Dewa," panggil Sella kepada sang putra yang baru saja menuruni tangga.

"Kenapa ma?" Dewa ikut mendudukkan tubuhnya di samping Sella yang sedang berhadapan dengan TV.

"Kapan kamu bawa pacar kamu kesini?" tanya Sella to the point.

"Dewa gak punya pacar ma." Dewa mengambil camilan yang ada di meja.

"Terus yang kamu ceritain kemarin siapa?" tanya Sella heran dengan anaknya.

"Oh yang kemarin." Dewa mengangguk anggukan kcamilan
dengan mulut yang masih menguyah camilan.

"Calon mantu mama," jawaban Dewa membuat Sella memasang telinganya dengan benar , apakah dirinya tidak salah dengar?

"Emang kamu yakin mama bakal restu in," ledek Sella.

"Yakin banget," sombong Dewa , yang ada di pikiran Dewa sekarang mana bisa sang mama menolak keinginannya , meskipun saat kecil pernah menolak keinginannya meminta boneka barbie.

"Udah bilang sama ayah?"

"Gak ah , nanti aja kalau udah mau lamaran." Sella di buat geleng-geleng oleh tingkah laku anaknya.

"Jangan lupa kenalin ke mama ya."

"Iya nanti aja." Dewa berdiri dari duduknya , hari ini dirinya ada janji bersama Dhika dan tentunya ada si cecak Devin.

"Mau kemana?"

"Keluar." Dewa menyambar kunci yang berada di dekat televisi.

"Jangan lupa bawa mantu," Sella berucap dengan Dewa yang berada di depan Tv, sedangkan Dewa sudah siap siap dengan rencananya.

Mematikan televisi setelah itu lari.

"Dewa."

"Awas kamu ya." suara melengking itu berasal Sella , yang tadinya senyum-senyum tidak jelas melihat sinetron kini mendengus kesal karena , ulah anaknya.

•••√•••

Vano , anak dari istri ayah Vano sedang memergoki Dera yang dibonceng oleh laki-laki.

'persaan itu anak di rumah' batin Vano

Vano membuntuti motor yang berwarna hitam itu dengan jarak yang lumayan jauh , tapi penglihatannya tidak pernah salah.

SADEWA  [Haruto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang