Happy Reading semuanya ❤️
Luangkan waktu sejenak untuk Vote
Terimakasih:)!•••√•••
•
•"PAGI SEMUANYA," teriak Dera yang baru saja membuka pintu gerbang rumahnya , gadis itu menghirup oksigen dengan rakus , seakan-akan oksigen akan habis.
"Dasar tetangga sialan." suara itu berasal dari samping rumahnya , siapa lagi kalau bukan Vano.
Dera memuras bola matanya malas, mungkin Vano masih tertidur jadi merasa tergantung oleh teriakan Dera.
"Pagi Vano , gue berangkat sekolah dulu ya," teriak Dera yang menjahili Vano , beda dengan Vano yang sekuat tenaga berjalan untuk membuka pintu balkon kamarnya.
"Sialan lo." bersama dengan itu Vano melempar bola basket kesayangannya ke arah Dera.
Dan sialnya bola itu tepat sasaran mengenai kepala Dera. "Vano sialan," pekiknya
"Sakit anjir." Dera mengusap pelan kepalanya yang kini mulai terlihat benjolan kecil.
"Makanya kalau pagi-pagi jangan berisik." setelah mengatakan itu Vano menjauhi balkon dan ,
Brakkk
Menutup pintu balkonnya dengan kencang.
"Awas aja gak gue balikin bola basket kesayangan lo," gerutu Dera mengambil bola basket Vano yang tak jauh dari posisinya saat itu.
Dera memungut bola basket Vano dan memasukkan kedalam tasnya yang hari ini memang ringan.
Brum...
Brummm
Brum..brumm....
Dera memanaskan motornya sebentar sedangkan Vano didalam kamar sudah mengabsen semua jenis hewan .
"Dera monyet." Vano mendengus dan menutup telinganya dengan batal , dirinya benar-benar masih mengantuk.
"DAAA VANO JELEK," teriak Dera setengah meledek Vano , setelah mengatakan itu Dera segera melajukan motornya menuju ke sekolah . Jangan sampai dirinya terlambat seperti kemarin.
Dera yang tadinya melajukan motornya kini perlahan-lahan mengurangi kecepatan motornya.
"Jam berapa sih," gumam Dera , karena jalan masih sepi dan selain itu masih ada embun pagi.
"Oh jam lima." Dera mengangguk-anggukkan kepala setelah melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya.
Satu detik sampai empat detik masih aman , tapi di detik kelima mata Dera melotot keluar.
"Anjir masih pagi banget dong , pantesan Vano tadi marah," pekik Dera dengan memelankan lagi laju motornya , bahkan laju sepeda bisa mengalahkan laju motor Dera yang kini berjalan memang sangat lambat .
KAMU SEDANG MEMBACA
SADEWA [Haruto]
Fiksi Penggemar[Follow sebelum membaca!!| Karya Sendiri] Kisah singkat anak remaja , yang sama-sama memiliki perasaan. Kisah orang tua mereka yang perlahan terbongkar , membuat kedua insan yang jatuh cinta itu harus , membuat dinding pertahanan agar bisa saling me...