•Malu

34 14 45
                                    

Happy Reading semuanya
Jangan lupa meluangkan waktunya untuk Vote
Terimakasih atas dukungannya ❤️

•••√•••

Jam istirahat berbunyi dari dua menit yang lalu , Dera enggan untuk pergi dari kelasnya mengigat hal melakukan tadi pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam istirahat berbunyi dari dua menit yang lalu , Dera enggan untuk pergi dari kelasnya mengigat hal melakukan tadi pagi.

"Ra, lo enggak mau ke kantin." Derel yang tadinya berdiri dari duduknya , kembali duduk melihat wajah Dera yang melas .

"Wajah lo kenapa Ra?" rasanya Dera ingin melayangkan pukulan ke arah Derel yang banyak bertanya itu , yang sudah jelas jawaban.

"Oh, lo malu gara-gara tadi pagi." mengingat itu Derel kembali tertawa sedangkan Dera wajahnya bertambah melas dan lesu .

"Gue males ngomong sama lo , mending lo pergi sebelum gue gampar," ucap Dera dengan pedas.

"Lo sih helm segala dibawa masuk ke kelas."

"Lo kok nyalahin gue sih , kan gue enggak ngerasa kalo itu helm masih nyangkut."

"Makanya lain kali liat kaca motor sebelum turun , itu gunanya biar lo enggak lupa sama helm," cerca Derel tanpa berpesan.

"Lo kira kaca motor buat benerin penampilan doang , kaca motor juga bisa ngingetin lo kalau belum lepas helm." kini Derel seperti orang tua yang menasehati anaknya yang sedang bandel.

"Gue malu anjirr," pekik Dera yang membuat Derel terkejut dan memegang telinganya yang berdengung.

"Udah lah , ayo ke kantin kalau ada yang ngetawain lo biar gue aduin sama Vano," ucapan Derel membuat Dera mendelik sebal kearahnya.

"Terus lo ngapain."

"Gue sih ikut ngetawain lo." Dera berjalan keluar dari kelas meninggalkan Derel yang masih tertawa.

Sesampainya di kantin Dera tidak sengaja melewati meja Dewa dan kedua temannya.

"Ra helm lo kemana?" Pertanyaan yang keluar dari mulut Devin berhasil membuat Dera melayangkan tatapan tajam kearah Devin.

"Kalau mau ketawa ketawa aja," ketus Dera dan meledaklah tawa Devin disusul oleh suara tawa Dewa dan Dhika.

Setelah nya Dera menyumpal mulut mereka semua dengan tisu yang ada di meja.

"Rasain lo." Dera pergi menuju antian Bakso , bersama dengan itu Derel muncul di samping Dera.

Dera mengelus dadanya sabar "Ngagetin aja lo."

"Mau kemana ra?" Tanya Derel dengan senyum manis mengembang di bibirnya.

Dera saja dibuat keheranan dengan Derel yang tersenyum manis kepadanya.

SADEWA  [Haruto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang