08

3 2 1
                                    

Bersamaku saja!. Tak perlu dengan yang lain,hehehe.

Happy Reading......

Yena Duduk Bersama Dengan Keysa diatas Ayunan Besi Yang Berada Di sudut Belakang Rumah. Sekarang Yena berada Dirumah Fero, Setelah mengistirahatkan Fera. Keysa mengajak Yena Untuk  berbicara. Jadilah mereka berdua disini, Keadaan Tak Canggung Mereka sedari Tadi Sudah mengobrol.

Sedangkan Fero, Dia Sedang Asik bermain Playstation Bersama Dengan Pria tadi. Oh Ya Pria itu siapa?.

"emm kak!. Pria tadi itu siapa?." Tanya Yena. Dia memang Sedikit Kepo dengan pria itu, Dia sangat Tampan Tetapi kalah dengan Fero.(Hahaha Maapin author, Namanya Yena juga suka Fero)

"Dia Abang Gue. Bukan abang Kandung sih, Lebih Tepatnya Sepupu Gue. Dari Bayi dia Udah Tinggal Sama mama. Katanya Sih dia anak Dari kakak Mamah yang Udah meninggal. Tante meninggal Setelah Melahirkan Dia dan Om Meninggal Karena Kecelakaan. Mama Mutusin Buat Ngerawat dia Dan Dia jadi anak Pertama di keluarga Kami. Dia masih muda Loh, Umurnya Baru 22 Tahun." Geysa Menceritakan Secara Singkat Tentang pria itu  Pada Yena.

"Namanya kak?." Ucap yena. Astaga Geysa lupa Mengatakan namanya. Dia Tertawa, Menertawai Kebodohannya.

"Nama abang gue itu, Veri Nuel Zeber. Dia Tampan Bukan?, Dan  dia Keturunan Jerman. Itu sebabnya dia sangat Tampan Dan Tinggi. Kalau dia bukan Sepupuku aku sudah pasti mengejarnya." Kata Geysa Antusias. Membuat Yena Tergelak dan Tertawa.

"kakak Nekat Juga ya?."

"Bukan Nekat, Tapi Gue Punya Prinsip. Gak Harus Cowok yang deketin duluan, Selagi gue bisa  deketib dia ya Gue kejarlah."
Jawaban Geysa memang sangat Disetujui oleh Yena. Seketika itu memberi Pencerahan Padanya.

"Hahaha, Kakak Punya Nyali Gede. Yena bahkan Ngk berani buat deketin cowo, Itu makanya Yena belom pernah Pacaran."

"Oh ya?. Wah si fero jadi yang pertama dong?. Tapi Serius Lo ngak pernah pacaran?. Secantik lo ngk pernah pacaran?, Keliatan Ngk Mungkin banget deh."

"Hehe, Emang Belom pernah. Lagian Ngak kepikiran sih, Yena Juga Ngk pernah Kepengen."

"Wahhh, langka Banget si lo. Enak Banget si Fero Jadi Yang Pertama, Gila sih dia kalo sampe ngak ngehargai elo."

•••••

Sabtu Pun menyambut....

Seminggu sudah sejak kepulangan Fera dari Rumah sakit. Yena selalu menyempatkan diri untuk datang karena Fera selalu menelponnya untuk mampir. Yena Tak Tega untuk menolak, dan Dia selalu datang. Hubungannya dengan Fero  Semakin Maju, Bahkan Fero sudah Mulai Terbuka pada Yena.

Dan saat Ini, Yena Sedang memarkirkan motornya di depan Rumah Fero. Malam Minggu Gini, Fera menyuruhnya datang Kerumah. Entah ada Urusan apan, Yena Tak Tau.

Yena Menekan Bel, Dan ART membuka Pintu Untuk Yena. Yena Tersenyum lebar Pada Wanita Paruh baya itu, Yang Baru bekerja Selama beberapa Hari ini. Yena menyalimnya juga, lalu Pergi kedapur dimana Fera Berada.

"Syalom Tante!. Yena datang." ujar Yrna dan Tersenyum manis. Tak Hanya Fera disana namun ada Veri. Mengenai Veri, Yena sudah berkenalan dengannya. Dan Ternyata Veri jauh lebih menyenangkan dibandingkan Fero. Veri memiliki Wibawa, Sabar dan Juga Lembut. Tak seperti Fero yang cukup menyebalkan bagi Yena.

"ehh Yena?. Kok ngak Pergi sama Fero sih?. Harusnya kan kalian jalan?." Tukas Fera Heran.

Yena hanya Mengernyit,
"Fero ngak ada Hubungin Yena tan. Makanya Yena datang Kesini."

Hurt To Live Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang