Ya!. Benar!. Aku mengingikan
Dekat dengannyaHappy Reading......
"lo bohong Yena!." Ujar Fero dan duduk dimeja makan Disamping Yena. Yena mengalihkan Pandangannya kearah Fero.
"Bohong?. Seenggaknya lo langsung mandi. Ha-ha-ha." Yena berakhir Tertawa Tadi. Yena senang melihat wajah Fero seperti Menahan Malu tadi. Dia Tak salah Menjahili fero tadi, dan Berhasil membuat fero Kesal.
"iya Tapi Kebohongan itu tidak baik!."
"Aisss, Kenapa sih sama Lo? Kok tiba tiba sok dramatis?." Kata Yena Yang pura pura jengkel. Padahal Sebenarnya dia ingin sedikit bermain main dengan Fero.
"kok Gue?. Harusnya Lo Minta maaf dan satu hal." Fero mendekatkan Wajahnya ke wajah Yena yang masih menatap Dirinya.
Yena cukup merasa Takut karena fero mendekatkan wajahnya. Yena menelan ludahnya dia benar benar Deg²-an sekarang. Jantungnya seperti sedang berdisko dan Dia sungguh gugup.
"Gue ganteng kan yen?." Fero berbisik pelan ketelinga Yena. Yena hampir Saja mengeluarkan Matanya. Bisa bisanya Fero malah menggodanya.
Fero menjauhkan Wajahnya, Dan Yena langsung menghadap Kedepan dan melanjutkan sarapannya. "Kok lo gugup Yen?."
"Argsss. Udah Diem sarapan Tuh, entar keburu dingin. Lagian lo harus buru² ganti baju. Gue sekarang yang tugas jaga gerbang, awas aja kalo lo telat!." Sahut Yena dan lanjut memakan Rotinya.
"Dihh, Emang gue pernah telat?. Gue selalu tepat datang pas bel. Itu namanya Tidak Terlambat." Fero Juga Mulai Memakan roti yang Disediakan di piring yang ada dihadapannya.
Yena tak menjawab dan makan dengan Khusyuk. Dia terlalu gugup untuk Membuka percakapan. Beberapa Menit kemudian Yena selesai. Begitu juga dengan Fero, Fero pamit dan langsung pulang.
Sekarang masih pukul 06:25 Masih Cukup cepat jika dia kesekolah. Tapi Tak apalah, Jika dia berangkat Toh Supirnya juga sudah datang.
Namun tiba tiba Ponselnya Berbunyi, Yena tak Heran siapa itu. Jika tidak Saudara tirinya siapa lagi yang selalu menghubunginya setiap hari.
"Halo Bang, Syalom."
"syalom yen!. Kau baik baik saja kan?." Tanya Zeo. Yena Mengganguk saja, Tapi Sesaat Kemudian Dia tersadar Kalau mereka Sedang Dalam Panggilan bukan tatap Muka.
Yena meringis,
"Baik Kok Bang. Abang sama Keluarga baik juga kan?.""iya dek. Ohh iya Abang Mau Bilang 2 minggu lagi anniversary sekaligus Ulang Tahun Cecil. Abang Ngak Bisa jemput kamu ke surabaya. Jadi Kalo Kamu Dah nentuin tanggal datang abang yang bakal Pesen tiket dan Lain lain deh!."
Yena Mematung, Dia selalu Lupa Tentang Hal ini. Hal yang selalu Yena Hindari. Yena sama Sekali Tak Punya alasan Untuk menghadiri dan Untuk Menghindari.
"ingat Yena, Kamu Harus datang. Atau Enggak Mungkin Kamu akan Ada Masalah. Hubunganmu dengan Mama Selalu bermasalah. Tapi Setidaknya Datanglah Untuk Formalitas Mungkin!." Kata Zeo Memperingatkan Yena. Zeo Filie Yasmana.
Tak ada Sahutan Dari Yena, dan Sesaat kemudian Yena memutuskan Panggilan tersebut. Seketika Yena merasa Lemas, Dia terduduk lagi di kursi.
![](https://img.wattpad.com/cover/265791169-288-k944728.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt To Live
Подростковая литератураHidup tak pernah Enak! Hidup Bukan Kebahagiaan!!. Jika ingin bahagia, Matilah, ha ha ha Ya!. Hidup memang Keras!. Mencintai Sendiri, Hidup Sendiri dan sekarang? Orang Tua Saja Tak Punya. Kesepian Adalah Kata Yang memang Tepat!. Ditinggalkan Oleh Ora...