06. Terulang lagi!

205 23 5
                                    

06.




Ramai nya kantin saat ini membuat Harma menarik nafas nya jengah, baru juga berdiri depan pintu dia sudah merasa sumpek dan panas. Inilah alasan dia malas ke kantin.

"Na, gue ke kelas yah. Udah kenyang juga," alibi Harma.

"Lo ninggalin gue nih sendirian," balas Reyna dengan muka yang di sedih-sedihkan.

"Ck, yaudah ayok masuk."

Mau tak mau Harma mengalah, dia tidak bisa jika harus melihat tampang sedih Reyna.

"Seperti biasa, lo duduk aja. Biar gue yang pesan," ucap Reyna setelah mereka sampai di salah satu meja kosong, kemudian langsung berjalan untuk memesan makanan.

Harma menyibukkan diri nya dengan membuka ponsel nya, melihat-lihat akun sosial media nya sebentar kemudian membalas beberapa dm endorse.

"Hai kak Harma!!" sapa seseorang yang sudah duduk di depan nya.

Harma hanya mengangkat satu alis nya, bertanda dia sedang menunggu apa yang akan dikatakan lagi oleh orang di depan nya ini.

"Gimana kak penampilan gue sekarang? Udah nggak kayak cabe kan?"

Ah iya, Harma ingat bahwa ini adik kelas yang sempat berbuat rusuh dengan Reyna beberapa hari lalu. Dari name tag nya, adik kelas nya ini bernama Icha Prameswari.

"Terus?" tanya Harma seakan tak peduli dengan perubahan penampilan adik kelas nya.

"Waktu itu kan kak Harma bilang, nggak mau dekat sama yang berpenampilan cabe. Dan sekarang aku udah rubah penampilan ku," ucap nya dengan bangga.

"Eh, tapi kayak nya gue berubah pikiran deh kak. Soalnya gue juga pilih-pilih mau temenan sama siapa, yang jelas bukan sama yatim piatu," sambung Icha dengan nada mengejek nya.

Harma tersentak mendengar kalimat Icha, bagaimana bisa kabar meninggalnya orang tua nya diketahui oleh orang lain, karena setau Harma oma dan opa nya sudah menutup rapat soal ini.

Icha berdiri kemudian berjalan mendekati Harma. "Kak Harma, seseorang yang angkuh. Katanya humble, tapi temanan aja masih mandang penampilan. Padahal sendirinya jauh lebih buruk, ini dia nih selebgram yatim piatu," ucap Icha keras di akhir kalimatnya sehingga semua murid yang ada disitu langsung menoleh ke mereka berdua.

Reyna yang mendengar perkataan lancang Icha itu pun kaget, dia dan orang tua nya juga sudah berusaha agar kematian kedua orang tua Harma tidak diketahui publik.

"Kenapa? Kaget kalau aku tau soal ini? Harusnya emang kak Harma nggak pantas berteman sama siapa pun, apalagi sama yang punya orang tua lengkap kayak kita-kita."

Harma menatap nyalang adik kelas di depan nya. "Mulut lo di jaga ya!!!"

"Ups, emang benar ya kak? Sorry deh kalau benar, sampe kak Harma emosi gitu," ucap Icha dengan gaya centil nya.

Semua yang di kantin sibuk berbisik-bisik setelah mendengar fakta bahwa Harma yatim piatu.

Harma mencoba kuat, perasaan itu datang lagi setelah berhari-hari dia kontrol. Dia maju selangkah, lalu......

Plakk

"Kalau penampilan lo bisa berubah dari cabe menjadi good girl, harusnya attitude lo juga bisa berubah dari bad menjadi good," ucap Harma sarkas.

Icha hanya terkekeh sinis. "Ohhh seorang kak Harma bawa-bawa attitude yah, udah deh kak kalau apa yang gue bilang tadi benar nggak usah bawa-bawa attitude."

"Heh lo apain Harma, njing!!" akhirnya Reyna mengambil tindakan melihat Harma yang mulai lemah, karena tidak bisa disinggung sedikit pun perihal orang tua nya.

Self Harmlove [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang