Malam itu, Hanin memberikan jawabannya. Bagaimanapun, dia tidak ingin melawan keinginan orang tuanya.
Tiga hari kemudian, acara lamaran dilangsungkan.
Pukul tiga sore, orang-orang yang berada di kediaman Ayah Iko sedang sibuk-sibuknya saat ini. Menyiapkan acara lamaran untuk putri terakhirnya.
Acaranya tidak terlalu mewah. Hanya akan ada kedua keluarga belah pihak.
Dan kemarin kakak-kakaknya beserta para suami dan anak-anaknya sudah pulang dan tiba di rumah. Mereka tidak akan mau menyia-nyiakan momen ini, adek kesayangan mereka sebentar lagi akan berganti status.
Di kamar seorang gadis tengah duduk bersandar di atas kasur empuknya. Membaca novel kesukaannya sambil mendengarkan musik dari earphone yang terpasang di telinganya. Saking fokus nya, dia tak tau ada seorang yang masuk kamarnya.
"Seirus banget dek bacanya," ucap Wilda Kakak kedua Hanin.
"Eh, Kakak, kok, masuknya gak ketuk-ketuk pintu dulu," ucap Hanin.
"Dih, kamunya yang terlalu fokus sama bacaannya kamu. Dari tadi kakak udah ketuk pintu, salam dari Kakak juga kamu gak jawab tuh," ujar Wilda.
"Lah, iya masa Kak? Heheh.. wa'alaikumsalam Kakak cantik ku ...," ucap Hanin dengan cengirannya.
"Kakak kok kesini? Gak bantu-bantu di bawah?" tanya Hanin.
"Gak, Kakak lagi males gerak. Aduuh enak juga kasur kamu dek," ujar Wilda sambil merebahkan tubuh di atas kasur empuk Hanin.
"Iihh, Kakak apaan sih, tidurnya jangan di sini dong. Sana, pindah kamar sendiri," ucap Hanin.
"Gak ah, enakan di sini kasurnya empuk. Kakak lagi pengen tiduran di sini aja," ucap Wilda mengusik Hanin.
"Gak, gak boleh. Aku laporin sama Bunda ya kalo Kakak gangguin Anin." Ancam Hanin pada Wilda.
"Laporin aja, Kakak gak takut," ucap Wilda tetap pada posisinya.
"Ish, nyebelin banget sih." kesel Hanin.
1menit
2menit
3menit
4menit
5menit
"Dek," panggil Wilda.
"Hmm?"
"Bentar lagi, Adek udah mau nikah ya," ucap Wilda.
"Kakak, masih gak nyangka, kalo Adek, kakak ini yang dulunya nakal banget terus suka jahil sama Kakak dan Mbak Nisa sebentar lagi akan jadi istri orang," lanjutnya.
"Kakak... Kok ngomongnya gitu?" Hanin dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Loh,kok nangis sih? Bentar lagi mau lamaran lho, nanti calon suami kamu kabur kalo tau kamunya cengeng gini." Wilda bangun dari langsung mendekap erat tubuh Hanin.
"Ish, jahat banget doanya gitu," ucap Hanin kesel mencubit lengan Kakaknya.
"Aww.. sakit lah woe! Kenapa sih, kok tiba-tiba nangis, Hm?" ucap Wilda.
"........"
"Kenapa? cerita sama Kakak. Biar Kakak bisa tau isi hatinya Adek sekarang," ujar Wilda.
"Hanin.. takut," ucap Hanin kembali mengeluarkan air matanya.
"Takut kenapa dek, hmm?"
"Hanin, belum siap untuk menikah kak.. Hiks.. hanin takut.. Ha–Hanin takut kalo rumah tangga Hanin nanti gak bahagia... Hiks... Hanin gak mau nikah dengan orang yang gak mencintai Hanin... Hiks...Hanin hanya ingin menikah sekali seumur hidup Kak... hiks.. Hanin takut... Hiks..." ucapnya dengan isakan tangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Duda Itu Suamiku [ Repost ]
Romance(REPOST!!) FOLLOW DULU SEBELUM BACA! "Saya dan orang tua kamu sepakat untuk menjodohkan kamu dengan Rafka, anak saya." Hanin, seorang mahasiswi, harus menikah karena perjanjian yang dibuat Ayahnya. Masalahnya, calon jodoh Hanin bukan lelaki biasa. D...