06- SAH 2

1.4K 99 12
                                    

Hanin mengangguk. kemudian Rafka kembali mengulurkan tangannya, Hanin pun mencium punggung tangan Rafka yang telah resmi menjadi suaminya beberapa saat yang lalu. Setelahnya Rafka mengecup kening Hanin lama dan memanjatkan doa sambil memegang ubun-ubun kepalanya. Hanin pun mengaminkan doanya.

"Allahumma inni as'aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa 'alaih. Wa a'udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha 'alaih."

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan dirinya dan kebaikan yang Engkau tentukan atas dirinya. Dan Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan yang Engkau tetapkan atas dirinya (H.R Abu Dawud).
Setelahnya, Rafka dan Hanin mencium tangan kedua orang tuanya.

"Selamat ya, nak. Kamu udah jadi istri orang," ucap Bunda.

Hanin mengangguk dan langsung mendekap dan memeluk Bundanya. Tak dapat menahan air mata, ia pun menangis.
Semua orang terharu seakan tersihir mendengar tangisan Hanin. Hanin melepaskan pelukannya, dan menatap sendu sang Bunda.

Bunda menghapus air mata dari kedua pipi Hanin.

"Udah, jangan nangis lagi," ucapnya sembari tersenyum hangat.

Hanin hanya bisa mengangguk. Dalam keadaan ini membuat dirinya tidak mampu untuk berkata apapun. Ia hanya bisa pasrah pada Allah.

Hanin berjalan mendekati Ayahnya, ia tersenyum dengan masih meneteskan air mata.

Begitu sudah dekat dengan sang Ayah, langsung Hanin memeluknya dengan erat. Meluapkan kesedihannya yang mendalam.
Saat ini, dia harus tega meninggalkan kedua orang tuanya. Tinggal jauh dengan Ayah, Bundanya.

"Udah jadi istri, gak boleh cengeng dong," ucap Ayahnya.

"Hanin, sayang Ayah," ucap dengan paksa karena menangis sesegukan.

"Ayah, jauh lebih sayang adek. Jadi istri yang baik ya, jngan pernah membantah suami," ucap Ayah.

Hanin melepaskan pelukannya, menatap sang Ayah dan berusaha untuk tersenyum. Hanin hanya menganguk menjawab atas ucap Ayah.

Hanin berjalan pelan mendekati kakak sulungnya, Dannisa.

Dannisa tersenyum melihat sang Adik. "hmm, kemarilah," gumamnya sambil melebarkan kedua tangannya, untuk menerima pelukan sang adik kecilnya.
Dengan sedikit cepat Hanin berjalan dan langsung memeluk Nisa, ia menangis tersedu-sedu. Hancur sudah make-up di wajahnya.

"Hei, adik aku, udah jadi istri orang sekarang ya," Bisik Kak Dannisa.

Hanin semakin erat memeluk Dannisa. Ia tak kuasa menahan tangisannya, begitu lirih.

"Jaga anak-anak kamu ya, Kenzo dan Kania sangat membutuhkan kamu. Mereka sudah sangat lama tidak mendapatkan kasih sayang seorang ibu. Sekarang saatnya kamu lakukan itu. Cintailah mereka," ucap Dannisa yang hanya dapat didengar oleh Hanin saja.

Hanin melepaskan pelukannya, dan mengangguk atas ucapan Kakaknya.
Hanin mengadahkan kepalanya ke samping, ia melihat Vita sahabatnya sedang menangis.

Langsung Hanin memeluk, sangat erat. Kedua sahabat itu menangis haru. Mereka berdua menangis tersedu-sedu
Entah karnah sedih Hanin yang sudah menikah duluan, atau terharu  atas suasana sungkeman yang melo saat ini.

Mas Duda Itu Suamiku [ Repost ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang