08- Status Baru dan Awal Yang Baru

1.5K 106 58
                                    

Meski tidak ada yang bisa kembali dan membuat awal yang baru, siapa pun dapat memulai dari sekarang dan membuat akhir yang benar-benar baru."

~Rafka Aprilio Mahendra~

••••

Pagi telah tiba, bunyi alaram dari ponsel membangunkan Hanin dari tidurnya.
Samar-samar ia mendengar suara adzan dari masjid yang sudah mulai berkumandang.

Hanin membuka matanya perlahan, ia mengerjapkan matanya dan mulai membuka lebar.

Hanin merasa ada benda besar yang melingkar di perutnya.

Ia memeriksanya dan tersentak melihat sebuah tangan besar memang sedang melingkar indah padanya.

"Aaa—" Tunggu! Hanin menoleh, dan mendapati seorang pria.

Astagaaa.. ia lupa, kalau dia sudah menikah. Dan orang yang sedang memeluk nya saat ini, itu adalah suaminya sendiri.

Hanin membalikkan badannya perlahan. Allah! Hanin kaget dengan apa yang ia lihat.

"Bunda.. mata anakmu dah ternodai!!" teriak batin Hanin

Refleks Hanin menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Malu, Hanin sangat malu melihat Rafka secara langsung yang tidur tidak memakai bajunya.

Dengan ragu Hanin menjauhkan tangannya dari wajahnya. Ia memindahkan tangan Rafka dengan pelan.

Takut-takut Rafka terbangun. Kalau bangun bisa bahaya, apa lagi dia tidur dengan enaknya tidak memakai baju.

Hanin bangun dari tempat tidurnya, dan langsung bergegas ke kamar mandi. Dari pada hanya mencuci wajah, ia lebih baik mandi itu lebih segar.

Hanin keluar dari kamar mandi sudah dengan memakai bajunya. Di lihatnya suaminya itu masih tertidur pulas.

Hanin berjalan dengan ragu mendekati tempat tidur suaminya, lalu membangunkannya. Jangan lupakan Rafka itu tidur tidak memakai baju. Makanya Hanin sedikit ragu dan takut membangun kannya.

Sebentar lagi akan mulai sholat subuh. Apa dia tidak sholat? Kalau Hanin sendiri memang tidak sholat, karena dia saat ini lagi datang bulan.

"Pak."

"Bangun pak..," panggil Hanin membangunkan Rafka.

Rafka yang merasakan tepukan pada lengannya membuka matanya perlahan, dan langsung mendudukkan tubuhnya.

"Iya," ucap Rafka dengan suara khas bangun tidur.

"Bapak, mandi gih, sholat subuh di masjid sama Ayah," ucap Hanin.

Rafka menjawab hanya dengan deheman, ia berjalan cepat masuk ke kamar mandi dan menyegarkan tubuhnya.

Hanin keluar dari kamar, berjalan turun ke bawah menuju dapur. Ia melihat Bundanya di sana bersama Bi Siti, asisten rumah tangga di rumahnya.

"Bunda...," panggil Hanin memeluk Bunda dari belakang.

"Eh, udah bangun kamu? Bunda lagi masak jangan ganggu," ucap Bunda.

Mas Duda Itu Suamiku [ Repost ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang