Hanin dan keluarga sedang berkumpul di halaman rumah dengan anak-anak. Bermain bercerita bersama-sama.
"Om Rafka, kok, mau sih nikah sama Aunty?" tanya seorang anak kecil.
"Memangnya kenapa kalau Om nikah sama Aunty?" tanya Rafka.
"Aiish... apa Om Rafka tidak, Aunty itu sangat cerewet dan berisik," ucap Vira.
Ya, dia Vira Irvani Alvaro ponakan Hanin anak dari Kak Dannisa."Oh ya? Om gak tau itu," ucap Rafka.
"Om siap-siap saja kalo setiap hari akan dengar Aunty berisik," ucap Vira.
Semua orang yang berkumpul di halaman pun tertawa atas ucapan si kecil Vira yang sama saja seperti Aunty nya cerewet dan berisik. Dianya saja yang tidak tau diri.
Lain halnya dengan Hanin, ia malah kesel mendengarnya."Vira sayang, apa kau tidak sadar dengan ucapan mu itu?" tanya Hanin.
"Apa aunty?" tanya balik Vira.
"Kau pun sama saja cerewet dan berisik, jadi jangan cerewet teriak cerewet," ucap Hanin.
"Aunty, kenapa Aunty sangat marah hanya karena begitu saja. Sekarang aku ingin tanya sama Aunty, apa benar Aunty cerewet?" tanya Vira.
"Tentu saja tidak," ucap Hanin cepat.
"Apa Aunty berisik?" tanya Vita lagi.
"Tidak!" ucap Hanin sembari membentuk X dengan kedua tangannya.
"Lalu, apa masalah Aunty? Jangan marah seperti itu karena Vira tidak sedang membicarakan Aunty," ucap Vira.
Apa-apaan ini? Jelas-jelas ponakannya ini tadi membicarakannya, dengan menjelek-jelekkan dirinya.
"Oh jadi begitu. Ya sudah kalo gitu, kamu jangan dekat-dekat lagi dengan Kenzo anak Aunty. Aunty tidak akan restui kamu bersama Kenzo. Malas sekali Aunty punya calon menantu seperti mu," ucap Hanin mengancam Vira.
Rafka kaget. Sejak kapan ponakan istrinya ini suka dengan anak sulungnya.
"Aunty gak bisa begitu dong. Kak Kenzo nya saja tidak masalah kalau Vira deket-deket," ucap Vira sewot.
"Iiish, ngejawab mulu dari tadi," ucap Hanin mencubit gemes pipi Vira.
"Awh! Aunty, sakit tauu!" pekik Vira menahan sakit cubitan dari aunty nya.
Hahahahahahha.. tawa semua orang kembali menggelegar melihat dua orang beda usia itu berdebat yang tidak penting.
Kelakuan aunty dan ponakan itu membuat semua orang tertawa lepas.Rafka yang jarang tertawa, kini menjadi sakit perut atas kelakuan istrinya dengan ponakannya. Dasar, dengan anak kecil saja Hanin tidak ingin kalah.
"Nak Rafka, kapan rencana kalian akan pindah?" tanya ayah Iko tiba-tiba.
Semua terdiam, kembali pada mode seirus.
"Rencananya, Rafka mau pindah besok Yah. Rafka juga sudah membeli rumah tidak jauh dari perumahan Ayah, Bunda dan Mama, Papa," ujar Rafka."What! Pindah rumah? Kok aku gak tau sih masalah ini?" batin Hanin.
Ayah mengangguk mengerti dan berkata. "baguslah, itu lebih cepat lebih baik. Ayah tidak akan masalah jika kalian pindah, Ayah dan Papa kamu akan selalu siap mendukung apapun keputusan mu, nak."
"Terimakasih Yah, Pah," ucap Rafka dan dibalas anggukan oleh ayah mertua dan papanya.
•••
Hanin duduk menonton tv, duduk bersilah sambil memakan cemilannya.
"Bunda...," seru Kania sambil berjalan menuju Hanin.
"Eh Kania, sini pangku Bunda sayang," ucap Hanin seraya menggendong dan membawa Kania padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Duda Itu Suamiku [ Repost ]
Romance(REPOST!!) FOLLOW DULU SEBELUM BACA! "Saya dan orang tua kamu sepakat untuk menjodohkan kamu dengan Rafka, anak saya." Hanin, seorang mahasiswi, harus menikah karena perjanjian yang dibuat Ayahnya. Masalahnya, calon jodoh Hanin bukan lelaki biasa. D...