Bab 29

533 90 111
                                    

Lanjutan dari bab 28

Don't like don't read!

Vote n komennya bisa gak?

Happy reading~


Note : Usia Kita aku ubah, dari 10 tahun ke 12 tahun.

"Ara~ ara~ sepertinya aku terlambat," kata seorang pria yang memakai jas dokter memasuki ruang tamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ara~ ara~ sepertinya aku terlambat," kata seorang pria yang memakai jas dokter memasuki ruang tamu.

"Pemandangan mengerikan macam apa ini?" cibir Chuuya karena melihat mayat dimana-mana.

"Apa ini sungguh dia yang melakukannya?" tanya Dazai kaget sekaligus terheran-heran.

Shinsuke mengacungkan belatinya ke tiga orang tersebut, "Siapa kalian?!"

Pria dengan jas dokter itu tersenyum, "Wah wah, santai saja nona. Kami bukan musuh, kami hanya kebetulan lewat dan mendengar keributan dari sini. Itu saja."

"Aku tanya siapa kalian?!" tanya Shinsuke setengah berteriak.

"Perkenalkan namaku Mori Ougai, kau bisa memanggilku paman Mori. Laki-laki penuh perban ini adalah Dazai Osamu, sedangkan gadis cebol disana adalah Nakahara Chuuya." Pria itu mengenalkan dirinya beserta kelompoknya, "Dan siapa namamu gadis muda?"


"Oreki Shinsuke."



.



"Baiklah, salam kenal nona Oreki!" kata Mori.


"Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Chuuya heran.

Dazai menyaut, "Dilihat dari apa yang ada seharusnya lo bisa mikir apa yang terjadi pake otak mini punya lo, cebol."

Karena males nanggepin omongan si mumi berjalan, Chuuya nyuekin omongan Dazai. "Jika diliat dari penampilan mereka sih, keknya sih mereka cuma pembunuh bayaran kelas teri-" ia ngejeda kalimatnya, "Tapi tetep aja, yang bunuh mereka itu hanya bocil yang bahkan kemampuannya maupun kekuatannya secara teori gak ada apa-apanya dibandingkan mereka."

"Oh jadi gitu ya... keknya gue paham apa 'hal menarik' yang dimaksud bos," timpal Dazai.


"Apa mau kalian?" tanya Shinsuke dingin.

"Hm... kami tidak mau apa-apa darimu 'kok, tenang saja. Kami hanya kebetulan lewat, cuma sebatas itu," kata Mori setengah berbohong. Dia dan rombongannya emang secara gak sengaja lewat terus ngeliat kejadian tragis itu. Tapi setelah ngeliat aksi Shinsuke yang dengan mudahnya ngebunuh tiga orang dewasa sekaligus, dia merasa kalo gadis itu punya potensi besar yang sama sekali gak boleh disia-siain.

Asrama Haikyuu [CONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang