Bab 27

708 123 496
                                    

Don't like don't read!

Karena bab ini panjang pake banget, boleh minta tolong spam komen gak? Kalo gamau gapapa. Makasih^^

Happy reading~

"Bang Omi!" panggil Atsumu manja ke Sakusa yang lagi diem di pojokan karena benci keramaian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bang Omi!" panggil Atsumu manja ke Sakusa yang lagi diem di pojokan karena benci keramaian.

"Mau apa lo? Jauh jauh lo dari gue, syuh syuh!" Sakusa langsung ngusir Atsumu tatkala cewe itu deketin dia.

Atsumu cemberut, "Padahal gue kesini cuma mau ngasih bang Omi dango. Kalo gak mau ya udah!" ia berbalik lalu pergi.

"Eh eh, sini lo jamet!" panggil Sakusa.

Meski dipanggil jamet sama cowo yang disukainya, Atsumu tetep nurut dan ngedeket ke arah Sakusa, "Gue punya nama bang!"

Sakusa nodongin tangannya ke Atsumu, "Terserah. Mana dangonya?"

"Nih!" Atsumu ngasih makanan yang dia bawa ke Sakusa.

"Makasih. Udah sekarang pergi sana, hush hush!" usir Sakusa sambil lepas masker medisnya lalu makan dango yang dikasih Atsumu.

"Dih, dikira gue ayam apa?" sungut Atsumu yang sama sekali gak ngerasa dihargain, "Ada apa tuh man?" tanyanya kepo sama hal yang terjadi di depan stand Niccolo kemudian segera ngacir ke TKP.



.



"Kalo udah bosen sama gue itu bilang, gak usah pake main di belakang," ucap Kita dengan nada tak bersahabat membuat hampir seluruh orang di auditorium mengalihkan atensinya ke dia, termasuk Eren dan Mikasa sekalipun.


Suna yang baru saja ngasih bunga ke Osamu langsung noleh ke belakang dan mendapati perempuan yang seharusnya dia prioritaskan sedang menatapnya tanpa ekspresi.

"Shi-Shinsuke?!" lelaki itu melebarkan mata sipitnya tak percaya.


"Hai! Kaget ya? Sama gue juga..." Kita menjeda kalimatnya, "Gue kaget banget pas liat pacar yang gue cariin dari tadi malah mesra-mesraan sama cewe lain," sambungnya dengan nada datar. Sontak pernyataan yang diutarakan Kita mengundang bisik-bisik dari orang sekitar.

"I-ini gak seperti yang lo liat, Shin!" ujar Suna panik setengah mati.

"Gak seperti yang gue liat? Terus bunga yang lo kasih ke dia itu apa maksudnya?!" nada bicara Kita meninggi di akhir, tangannya menunjuk ke arah Osamu yang sedang menatapnya takut.

"Gue bisa jelasin, Shin!" Suna tetap mempertahankan ekspresi panik.

"Apa yang mau lo jelasin?!" tanya Kita dengan ekspresi datar.

Asrama Haikyuu [CONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang