Bab 35

235 40 31
                                    

Update ini ditujukan untuk mewarnai hari-hari kalian yang suram wkwk


Jangan lupa vote dan komentarnya ygy

Don't like don't read

Happy reading

"Hey, sebaiknya bocah ini kita apakan Akaashi?" tanya gadis yang sedang memegang kedua benda berbahaya tersebut kepada rekannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hey, sebaiknya bocah ini kita apakan Akaashi?" tanya gadis yang sedang memegang kedua benda berbahaya tersebut kepada rekannya.


"Terserah sih tu curut berdua mau lo apain, mau lo bunuh terus mayatnya lo buang ke sungai juga ga masalah. Gue ga peduli Kita-san," jawab Akaasi dengan nada cuek, "Bisa bahaya kalau ada saksi dalam misi yang sedang kita jalankan, terlebih lagi mereka tampaknya tau identitas kita."

Sontak jantung Tanaka dan Nishinoya terhenti seketika tatkala mendengar suara yang cukup familiar di telinga mereka. Ini mereka tidak salah dengar kan bahwa kedua gadis tersebut adalah Akaashi dan Kita yang merupakan kakak kelas mereka yang cukup famous di sekolah? Bagaimana bisa mereka terlibat dengan sesuatu yang jelas salah dan berbahaya? Hm, ada kemungkinan juga mereka salah orang.

Keringat dingin yang membanjiri tubuh kedua bocah itu semakin bertambah deras napas mereka juga semakin sesak seakan sedang berada di bawah air, lantaran nyawa mereka akan segera dihabisi kemudian jasad mereka dibuang ke bantaran sungai. Ntar kalau arwah mereka gentayangan dan menjadi arwah penasaran kan ga lucu.


"K-k-kami nggak ngeliat kalian saat sedang menjalankan misi kok. S-serius," ucap Nishinoya terbata-bata untuk membela diri.

Tanaka yang berada disampingnya mengangguk cepat, "B-benar sekali. Ditambah kami juga tidak mengetahui identitas kalian yang se-sebenarnya!" ia juga mengatakan sesuatu yang kiranya bisa menyelamatkan hidupnya dan sahabatnya.

Kita dan Akaashi saling memandangi satu sama lain selama beberapa waktu.

Akaashi bertanya dengan ketus, "Apakah itu benar?"

Tanaka dan Nishinoya mengangguk mengiyakan.

"Apakah ada jaminan pasti bahwa kalian tidak berbohong?" Akaashi bertanya lagi.

"T-tidak ada," sahut Nishinoya dengan suara kecil.

"Untuk poin pertama mungkin masih dapat dipercaya. Namun untuk poin kedua gue ngeraguin itu. Kalian tau siapa kami 'kan Tanaka-san, Nishinoya-san?" Akaashi berkata dengan nada penekanan di kalimat terakhir.

Yang ditanya terdiam seketika.


Bang!

Ternyata dugaan Tanaka dan Nishinoya tidak salah sama sekali, kaki mereka lemas beserta pasrah apabila nyawa mereka melayang sewaktu-waktu. Mereka hanya bisa berdoa di dalam hati untuk meminta pertolongan kepada Dewa meski mereka pergi ke kuil saja jarang.

Asrama Haikyuu [CONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang