Bab 30

555 87 153
                                    

Asek double up nih, seneng gak? Harus seneng dong


Lanjutan dari bab 29

Don't like don't read!

Vote n komennya bisa gak?

Happy reading~

Setelah menerima tawaran dari Mori, Shinsuke pun segera dibawa ke markas utama Port Mafia di Yokohama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menerima tawaran dari Mori, Shinsuke pun segera dibawa ke markas utama Port Mafia di Yokohama. Sementara itu kediamannya di datangi oleh beberapa bawahan Mori untuk mengurus jenazah keluarganya.


Canggung...


Itulah kata yang pas untuk menggambarkan suasana di mobil sedan hitam yang dikemudikan oleh Mori. Dazai dan Chuuya yang biasanya selalu ribut perkara sepele, kini duduk bersebelahan dengan tenang tanpa membuat keributan apapun. Sementara itu, Shinsuke lebih memilih untuk tidur dan mengistirahatkan tubuhnya.


"Yare yare... aku malah ngerasa ada yang salah kalo liat kalian diem adem ayem. Punya masalah apa kalian?" tanya Mori mencairkan suasana.

Dazai menjawab, "Gapapa kok bos. Gue cuma males aja rusuh sama cewe cebol disamping gue."

Chuuya mendelik kesal, "Cih! Gue juga lagi males adu bacot sama mumi hidup disamping gue. Lagian apa-apaan sampe tutup mata segala, segitunya mau keliatan keren!"

"Ah, mata gue bintitan," sahut Dazai sambil buka sedikit perban yang ada dimatanya lalu ditutup lagi.

"Hah?!"

"Ini biar gue gak sengaja ngusap pake tangan kotor."

"Jijik kampret! Cuci tangan, sana!" damprat Chuuya, "Jadi seluruh tubuh lo yang diperban itu juga luka?!" tanyanya khawatir tapi ditutupi pake nada marah.

"Gak, ini buat nyegel kekuatan gue," balas Dazai suram.

"Oh, jadi kayak gitu."

"Apaan coba? Bikin khawatir aja," batin Chuuya sambil ngeliatin Dazai dengan tatapan datar. /azek

"Gue adalah reinkarnasi dari penyihir jujutsu jaman kuno. Gue punya kontak dengan elemen api, angin, air, cahaya, dan kegelapan. Itu memungkinkan gue buat mengontrol semua elemen sesuka hati gue," jelas Dazai.

"Serius? Anjir, dong!" "Tidak, ini agak mengkhawatirkan sebenarnya." Chuuya ngerasa kalo cowo disampingnya udah mulai gak waras.

Dazai nunjukin bagian belakang dasinya yang punya suatu lambang konduksi, "Dan ini adalah saluran dimana gue bisa menyalurkan kekuatan eter infinity. Dan jimat ini menyegel Sukuna yang tertidur di dalam diriku." Dia nunjukin sebuah jimat kertas yang ada di balik kerah lehernya.

Tiba-tiba angin sepoi-sepoi berhembus dari balik jendela kaca mobil, "Gawat! Sukunanya mau bangkit!"

"Bukannya kebanyakan?"

Asrama Haikyuu [CONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang